Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikrar: Ada Upaya Kudeta Politik terhadap Jokowi

Kompas.com - 04/12/2015, 13:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti, menilai rekaman percakapan antara orang-orang yang diduga Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin banyak mengungkap hal-hal lain di luar permintaan saham.

Salah satunya, yang tak banyak dilihat publik, adalah upaya untuk mengudeta Presiden Joko Widodo dari RI 1.

"Ada upaya-upaya kudeta politik terhadap Jokowi dan seakan-akan nanti bisa kita gantikan dengan Wapres JK," kata Ikrar dalam jumpa pers bersama sejumlah tokoh di Jakarta, Jumat (4/12/2015).

Menurut dia, hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana Setya Novanto dan Riza mengeluhkan sulitnya berbisnis pada era Jokowi. (Baca: Ini Transkrip Lengkap Rekaman Kasus Setya Novanto)

Di sisi lain, mereka berandai-andai mengenai enaknya apabila Jusuf Kalla yang menjadi Presiden. (Baca: Setya Novanto dan Riza Chalid Keluhkan Jokowi dan Lebih Pilih Jusuf Kalla)

"Kenapa Jokowi mau diganti? Karena orang ini enggak bisa ditekan-tekan. Di situ juga kan disebut kalau Jokowi keras kepala, kopig istilahnya," ucap Ikrar.

Berikut dialog dalam rekaman yang dinilai oleh Ikrar sebagai upaya untuk mengudeta Jokowi:

MR (Muhammad Riza Chalid): Kalau negara aman, kita punya jalan. Tapi kalau ribut terus di parlemen, pusing kepala. Bayangin sudah kurang aman negara, ekonominya ancur.

SN (Setya Novanto): Kesalahan menteri-menterinya juga.

MR: Ya presiden juga andil.

SN: Ya kita harus jujur .

MR: Kalau Pak JK Presiden...

SN: Wah terbang kita.

MR: Atau dia pasrahin Pak JK urus ekonomi saja, saya pergi dah blusukan. Pak JK urus saja ekonomi.

SN: Ya, tapi sekarang sudah dibatasin terus Presiden.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com