Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Serentak, Satpol PP Tak Netral Terancam Dicopot

Kompas.com - 27/11/2015, 14:27 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengingatkan, netralitas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) harus bisa dijaga selama pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 9 Desember 2015. Jika tidak netral, Satpol PP terancam sanksi pemberhentian.

"Kalau ada ASN (aparatur sipil negara) atau Satpol PP yang menyimpang, tentunya akan kita lakukan PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Bisa berujung pada pemberhentian tidak hormat, seperti itu," ujar Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso dalam diskusi di Jakarta, Jumat (27/11/2015).

Netralitas Satpol PP, menurut dia, masuk wilayah koridor disiplin pegawai negeri sipil. (Baca: Satpol PP Dilarang Cuti Saat Pilkada Serentak)

Direktur Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kementerian Dalam Negeri Asadullah mengatakan, pemerintah telah membuat pedoman, standar bimbingan, supervisi, pendidikan dan pelatihan, monitoring, dan evaluasi penyelenggaraan Satpol PP dalam pelaksanaan pilkada serentak.


Dalam konteks penyelenggaraan pemilu, Satpol PP juga harus berkoordinasi dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) atau KPU Daerah untuk mengawasi ketertiban pemilu.

Namun, apabila ada Satpol PP yang tidak netral, Asadullah mengungkapkan, kewenangan menjatuhkan sanksi ada pada Kasatpol PP di setiap pemerintah provinsi. Pemerintah pusat lebih banyak memberikan pembinaan. 


Rencananya, menghadapi pilkada serentak, akan ada 60.000 personel Satpol PP. Unit ini akan bertugas membantu kepolisian untuk mengamankan dan mengawasi pelaksanaan pilkada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com