Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimly: DKPP Hanya Putuskan KPU Manado Tidak Bersalah dan Harus Direhabilitasi

Kompas.com - 20/11/2015, 13:46 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan dan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie menegaskan bahwa DKPP hanya memutuskan KPU Manado tidak bersalah dan harus direhabilitasi dari dugaan pelanggaran administrasi.

Sementara itu, mengenai penetapan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Manado, Jimmy Rimba Rogi-Bobby Daud (Imba-Bobby) oleh KPU Manado, menurut Jimly, hal tersebut harus ditanyakan ke KPU pusat.

"Kalau soal penetapan, ya itu ditanyakan saja ke KPU pusat," ujar Jimly saat dihubungi, Jumat (20/11/2015).

Sebelumnya, Ketua KPU Manado Eugenius Parensi dan beberapa anggotanya dilaporkan ke DKPP, karena menetapkan pasangan Imba-Bobby sebagai calon kepala daerah di Kota Manado. Imba diketahui sebagai narapidana dengan status yang masih bebas bersyarat.

KPU Manado pernah menggugurkan penetapan Imba-Bobby atas putusan Panwaslu Manado yang menyatakan bahwa status narapidana bebas bersyarat tidak dapat ditetapkan sebagai calon kepala daerah. Namun, setelah adanya putusan DKPP tersebut, KPU Manado kembali menetapkan pasangan Imba-Bobby sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Manado.

KPU pusat telah memerintahkan KPU Provinsi Sulawesi Utara untuk mengklarifikasi penetapan tersebut. Muncul dugaan bahwa penetapan itu dilakukan karena terjadi tekanan dan intervensi terhadap KPU Manado.

Saat dikonfirmasi, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan, KPU Provinsi Sulut belum memberikan laporan terbaru mengenai hasil klarifikasi. Meski demikian, ia menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah melarang narapidana dengan status bebas bersyarat ikut sebagai kandidat kepala daerah.

"Seorang narapidana dalam masa bebas beryarat berarti belum mantan narapidana. Dia memang sudah di luar tahanan, tapi dia belum bebas murni sebagai terpidana," kata Hadar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Nasional
KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com