JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta pemerintah menghindari kebijakan komersialisasi kesehatan di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Hasto, bertepatan momentum Hari Kesehat Nasional yang jatuh setiap 12 November 2015.
"Kesehatan sebagai fungsi dasar tidak bisa dikomersialisasikan," kata Hasto, melalui pernyataan tertulis, Kamis (12/11/2015) malam.
Ia menegaskan, pemerintah harus berkonsentrasi membebaskan masyarakat dari berbagai penyakit seperti TBC, disentri, malaria, demam berdarah, busung lapar, kolera, dan lainnya.
Hasto berharap sistem jaminan sosial dan Kartu Indonesia Sehat dapat menjadi instrumen untuk mewujudkan kemajuan layanan kesehatan melalui lebarnya akses berobat.
Terkait momentum Hari Kesehatan Nasional, Hasto juga meminta pemerintah memperbanyak tenaga medis.
Menurut Hasto, tenaga medis adalah alat negara menjamin layanan kesehatan dan bukan sebagai beban APBN.
"PDI-P prihatin ketika rakyat datang ke rumah sakit, masih sering diperlakukan diskriminatif,” ujarnya.
Ketua Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak DPP PDI-P Sri Rahayu mengatakan, jaminan kesehatan juga harus diimbangi dengan gaya hidup bersih dan seimbang.
Dalam hal ini, pemerintah ia dorong untuk menggaungkan kembali budaya hidup sehat ke tengah masyarakat.
"PDI-P mendukung pemerintah meningkatkan fasilitas kesehatan dengan harga yang dapat dijangkaun," ujar Sri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.