Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Diteror Terkait Kasus Lumajang, Polisi Amankan Seorang Pria

Kompas.com - 10/11/2015, 20:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah Jawa Timur mengamankan seorang pria yang diduga meneror wartawan peliput tambang ilegal di Lumajang, Jawa Timur. Namun, pria itu dilepaskan kembali lantaran tidak cukup alat bukti. 

"SMS itu kami duga berasal dari ponsel dia (pria yang diamankan). Tapi sepertinya SMS itu sudah dihapus," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Anton Charliyan di kantornya, Selasa (10/11/2015).

Meski dilepas, pria tersebut dipastikan terus dipantau keberadaannya. Seiring dengan itu, polisi berupaya melengkapi alat bukti terlebih dahulu. Salah satunya menggunakan teknologi pelacak.

"Akan kami tangani serius, tetapi memerlukan teknologi tinggi untuk menelusuri tindakan (teror) itu," lanjut Anton. (Baca: AJI: Ancaman Pembunuhan Jurnalis di Lumajang Persoalan Serius )

Lebih lanjut, kepolisian meminta wartawan tidak khawatir meliput topik tambang pasir ilegal di Lumajang. Polisi akan memberikan perlindungan bagi korban teror jika diminta.

"Jika ada wartawan yang diancam, minta saja (perlindungan) kepada Polri, maka Polri akan mem-backup bahkan mengamankan. Tidak usah takut," ujar dia. (Baca: Kontras: Polisi Hanya Tangkap "Otak Kecil' Kasus Pembunuhan Salim Kancil )

Adapun, teror tersebut menimpa tiga wartawan televisi yang meliput tambang pasir ilegal di Lumajang. Tiga wartawan itu yakni wartawan Kompas TV Abdul Rohman, wartawan TVOne Wawan Sugiarto dan wartawan JTV Ahmad Arifullin.

Pesan singkat teror itu diterima pada 5 November 2015 lalu. Merasa keselamatannya terancam, ketiganya melapor ke polisi setempat untuk mencari perlindungan sekaligus berharap polisi menangkap pelaku teror tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com