JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menceritakan pengalamannya saat bertugas di Washington DC.
Menurut Dino, jasa pelobi adalah hal yang biasa di AS. Selaku pimpinan kantor perwakilan Indonesia di AS, ia pun mengaku sering mendapat tawaran kerja sama dari para konsultan birokrasi.
"Sewaktu saya dulu baru masuk menjadi Dubes RI di Washington 59, hampir setiap minggu ada lobbyist datang menawarkan jasa untuk membuka pintu-pintu strategis," ujar Dino saat bercerita kepada Kompas.com, Selasa (10/11/2015).
Menurut Dino, terdapat banyak jasa konsultan di Washington DC, sehingga sangat mudah untuk mendapatkan jasanya. (Baca: Michael Buehler Buka Suara soal Kontroversi Pelobi pada Kunjungan Jokowi ke AS)
Konsultan tersebut biasanya disewa oleh para pebisnis, baik dari Amerika Serikat, maupun pebisnis dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Adapun, tarif yang dipasang oleh penyedia jasa konsultan tersebut biasanya bervariatif, tergantung reputasi dan bobot si lobbyist tersebut. (Baca: Dubes AS Bantah Ada Lobi Perusahaan di Pertemuan Jokowi-Obama)
Ditolak
Meski demikian, banyaknya tawaran strategis dari penyedia jasa konsultan tersebut berhasil ditolak oleh Dino.
Ia beralasan, kepentingan nasional kedua negara seharusnya tidak diganggu oleh pihak manapun. (baca: Luhut: Tidak Pakai Konsultan, Jokowi Diundang Resmi Obama)
Selain itu, Dino merasa yakin bahwa kemampuan diplomat Indonesia dapat menembus berbagai birokrasi pemerintahan di AS, terutama dalam kepentingan diplomasi kedua negara.
"Semua lobbyist tersebut saya tolak dengan sopan, karena saya sudah punya diplomat-diplomat yang jago dan gesit," kata Dino.
Lebih lanjut, Dino mengingatkan agar para pengusaha di Indonesia lebih berhati-hati dengan tawaran jasa lobbyist. (baca: Luhut Sebut Pebisnis yang Sewa Konsultan Saat Jokowi ke AS)
Pasalnya, banyak dari mereka yang kerjanya asal-asalan, dan hanya mengumbar janji untuk mendapatkan klien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.