Seberapa optimal Jokowi merealisasikan program-program pro rakyat yang sudah dijanjikan saat kampanye pemilu tahun lalu. Misalnya, program kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan yang dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat.
Sering kali masyarakat tak cukup memiliki kesabaran menanti realisasi program jangka panjang, dan tak mau ambil pusing bagaimana pola relasi kuasa antarelite yang berdampak pada maju mundurnya kerja kabinet.
Dalam praktik keseharian, opini publik selalu terbangun dari tiga komponen utama. Pertama credulity, yakni soal percaya atau tidak. Apakah publik percaya atau sebaliknya mulai menyangsikan kiprah Jokowi dan Kabinet Kerja-nya.
Kedua reliance, yakni tingkat pentingnya kepercayaan bagi seseorang. Sesuatu yang sudah dipercayai belum tentu dianggap penting oleh publik.
Jika kepercayaan saja belum menggaransi, apalagi kalau publik sudah tak memercayai pemerintah. Jalan terjal membentang karena Jokowi akan kesepian dan tak bisa menggerakkan kekitaan dalam model demokrasi-partisipan.
Ketiga, nilai kesejahteraan (welfare values), hampir semua opini terkait dengan apa yang dirasakan dan diupayakan publik menyangkut kesejahteraan dan hajat hidup orang banyak.
Tiga hal ini menjadi kunci dalam konteks membangun hubungan pemerintah dengan rakyat.