Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Memimpin, Jokowi Sebut Ini Tahun yang Pahit

Kompas.com - 20/10/2015, 17:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengaku masih belum bisa memberikan hasil optimal kepada masyarakat selama Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bekerja satu tahun ini. Jokowi bahkan kerap menyebut bahwa tahun pertamanya bekerja adalah "tahun yang pahit".

Pada tahun pertama itu, pemerintah lebih fokus membangun fondasi ekonomi dalam negeri yang kuat.

"Berkali-kali Presiden menyatakan bahwa memang ini tahun yang pahit. Dengan pencabutan subsidi BBM banyak kelas menengah yang tak senang. Kemudian pelambatan ekonomi ini memang pengaruhnya banyak," ujar Kepala Staf Presiden Teten Masduki di Istana Kepresidenan, Selasa (20/10/2015).

Indra Akuntono Kepala Staf Presiden Teten Masduki

Namun, di saat seperti itu, Teten menyatakan pemerintah memutuskan fundamental ekonomi dari yang sebelumnya berbasis konsumsi kini dialihkan ke sektor produksi. Alhasil, pembangunan infrastruktur dan upaya industrialisasi digenjot di tahun pertama.

Pembangunan infrastruktur pun dialihkan yang sebelumnya Jawa sentris kini mulai menyebar di sisi lain Indonesia. Dengan penyediaan infrastruktur mulai dari listrik, jalan, dan transportasi, Teten mengungkapkan pemerintah yakin ke depan arah ekonomi Indonesia bisa ditopang dari industri.

Apalagi, lanjut dia, pemerintah juga berupaya memangkas perizinan dan membenahi sektor pengupahan tenaga kerja yang memberi kepastian kepada investor. Sementara di sektor pertanian, pemerintah juga berupaya mengalihkan kebiasaan Indonesia melakukan impor pangan.

Selama satu tahun ini, sebut Teten, Indonesia berhasil bertahan dengan tidak melakukan impor beras. Dengan demikian, Teten mengaku pemerintah jadi mengetahui kapasitas produksi beras sebenarnya di dalam negeri.

Upaya untuk meningkatkan produksi juga dilakukan melalui perbaikan irigasi dan bendungan. Menurut Teten, banyak pembenahan yang harus dilakukan pemerintahan saat ini akibat warisan pemerintahan masa lalu.

"Memang tahun ini bukan memanen tapi tahun pembenahan," ucap dia.

Teten menuturkan dengan pembenahan yang dilakukan saat ini, hasilnya baru akan terlihat 3-4 tahun mendatang.

Kompas Video Satu Tahun Jokowi - JK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com