Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji Indonesia Korban Musibah di Mina Bertambah Menjadi 59 Orang

Kompas.com - 01/10/2015, 09:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi kembali mengidentifikasi dua anggota jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia dalam musibah di Mina. Dengan demikian, jenazah yang berhasil teridentifikasi hingga hari ini, Kamis (1/10/2015), sebanyak 59 orang.

Sampai dengan Kamis (1/10/2015) dini hari, tim PPIH kembali berhasil mengidentifikasi dua anggota jemaah haji Indonesia yang wafat karena peristiwa Mina.

"Dengan demikian, jumlah jemaah haji yang telah diidentifikasi wafat menjadi 59 orang, 55 jemaah haji asal Indonesia, dan empat orang WNI mukimin," ujar Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat melalui siaran pers.

Dua anggota jemaah haji Indonesia yang baru teridentifikasi yaitu Abdul Wahab Idris Jafar (BTH 14/A2708444) dan Hosen Ibrohim Nimat (SUB 48/B1023186). Arsyad mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi mengenai kemungkinan memulangkan jenazah ke Tanah Air. Menurut dia, hal tersebut memungkinkan.

"Namun, selama ini jemaah haji Indonesia justru lebih memilih untuk memakamkan jenazah keluarganya yang wafat di kota suci Mekkah ini," kata Arsyad.

Apalagi jenazah telah tujuh hari disimpan di tempat penyimpanan. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya wabah penyakit, pihak muaisim memutuskan untuk memakamkan jenazah yang sudah teridentifikasi.

“Ini sebagai upaya pihak muaisim sesuai arahan Kementerian Kesehatan untuk tidak terjadinya penularan wabah penyakit yang tidak diinginkan,” kata Arsyad.

Selain itu, Arysad menginformasikan bahwa Murtiningsih Neman Sunar Akun, jemaah kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB 48) yang menjadi korban luka dalam peristiwa Mina dan dirawat di  rumah sakit Arab Saudi, kini sudah kembali ke kloternya. Dengan demikian, jemaah yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah empat orang.

Arsyad berharap jemaah haji yang cedera akibat peristiwa Mina tetap bisa menyempurnakan ibadahnya di Tanah Suci. Jika belum ke Madinah, kata dia, jemaah dapat meneruskan perjalanannya ke sana sekaligus melaksanakan ziarah ke Makam Rasulullah dan menyelesaikan shalat arbain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com