JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri siap-siap membantu proses identifikasi warga negara Indonesia yang menjadi korban tragedi Mina, Arab Saudi.
Kepala DVI Kombes (Pol) Anton Castelani mengatakan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri sudah meminta Tim DVI bersiap untuk membantu proses identifikasi di Mina.
"Tim DVI sudah disiapkan, delapan sampai sepuluh orang ahli identifikasi," ujar Anton saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/9/2015) siang.
Kendati demikian, personel DVI belum dapat diberangkatkan ke Mina. Sebab, keberadaan tim identifikasi dari negara asal korban harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari pemerintah Arab Saudi. (baca: Pemerintah Minta Arab Saudi Beri Akses Luas untuk Identifikasi Korban Tragedi Mina)
"Jadi kami menunggu izin dari pemerintahan Arab Saudi dulu, baru berangkat," ujar Anton.
Sampai dengan dikeluarkannya izin tersebut, timnya mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya soal kondisi jenazah WNI yang menjadi korban di Tanah Suci. Hal itu diperlukan agar proses identifikasi nantinya bisa berjalan lancar.
Sebelumnya, Tim Pengawas Haji DPR RI menilai, jumlah tenaga ahli Indonesia yang terlibat dalam proses identifikasi korban tragedi Mina sangat minim. Padahal, jumlah korban dari seluruh dunia sudah mencapai 1.107 orang. (baca: Pemerintah Didesak Kirim Tenaga Ahli untuk Percepat Identifikasi Korban Mina)
"Pengiriman tenaga ahli itu menjadi penting seiring dengan nota diplomatik yang dikirimkan pemerintah. Untuk apa kita mengirim nota diplomatik untuk membuka akses dalam identifikasi kalau tenaga ahli yang bisa melakukan tugas itu kurang?" ujar Ketua Komisi VIII DPR, yang juga Tim Pengawas Haji DPR, Saleh Partaonan Daulay, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/9/2015).
Sejauh ini, menurut Saleh, proses identifikasi mengandalkan aparat militer dan tenaga kesehatan yang jumlahnya terbatas. Untuk mempercepat identifikasi, dibutuhkan tambahan tenaga ahli.
Terlebih lagi, para petugas yang berada di sana sudah bekerja siang dan malam sehingga tak dalam kondisi prima.
Hingga Selasa pukul 05.00 WIB, jumlah WNI yang teridentifikasi meninggal dunia sebanyak 46 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 42 orang jemaah haji Indonesia dan 4 orang WNI yang bermukim di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.