Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi Pengawas Haji Imbau Masyarakat Hanya Berpegang pada Informasi Akurat soal Tragedi Mina

Kompas.com - 25/09/2015, 12:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Haji mengimbau masyarakat untuk berpegang pada informasi yang disampaikan Kementerian Luar Negeri atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam mengikuti perkembangan pemberitaan terkait tragedi Mina. Masyarakat diimbau tidak mudah memercayai informasi tanpa sumber jelas yang beredar di media sosial.

"Dewasa ini banyak beredar informasi di situs berita mau pun medsos yang simpang siur sehingga menimbulkan kepanikan dan rasa was-was di tengah masyarakat, khususnya yg punya keluarga sedang menunaikan haji," kata Ketua KPHI Slamet Effendy Yusuf, melalui siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (25/9/2015).

KPHI juga mengaku terus mengawasi dan memantau pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Lebih dari 700 jemaah haji dari berbagai negara dilaporkan meninggal dunia dan ratusan orang lainnya terluka akibat berdesak-desakan saat prosesi lempar jumrah di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015) pagi waktu setempat.

Saat ini, Pemerintah Arab Saudi tengah membentuk tim investigasi khusus untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut. Sebelumnya beredar banyak informasi soal penyebab peristiwa tersebut, mau pun perihal korban. Tidak jelas sumber info tersebut. Sementara itu, Pemerintah Arab Saudi merilis jumlah korban tewas tercatat mencapai 717 orang.

Ada pun, korban luka akibat peristiwa ini mencapai 863 orang. Proses identifikasi nama dan kewarganegaraan korban, baik yang tewas maupun yang luka-luka saat ini sedang berlangsung. Rencananya, identitas korban akan disampaikan secara resmi setelah selesai seluruh proses identifikasi. Pihak KBRI masih terus berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji  (PPIH) dan Otoritas terkait Arab Saudi, untuk mengetahui kemungkinan bertambahnya jumlah WNI yang menjadi korban.

Data terakhir menyebutkan, ada 3 WNI yang menjadi korban tewas, dan ada 1 yang kondisinya masih kritis hingga saat ini. Peristiwa berdesak-desakan saat lempar jumrah bukan yang pertama kali terjadi dalam sejarah ibadah haji. Pada 1990, insiden berdesak-desakan antarjemaah haji di sebuah terowongan di Mina menewaskan 1.426 orang, termasuk di antaranya jemaah haji Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com