Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Petahana Memilih "Berkeringat" di Jalur Perseorangan

Kompas.com - 18/09/2015, 15:14 WIB

"Pada pilkada sebelumnya juga ada (petahana maju jalur perorangan) karena tidak dapat (perahu) saat penjaringan partai politik. Namun, sekarang bisa jadi karena faktor konflik parpol yang melatarbelakangi petahana masuk jalur perorangan," kata komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah.

Empat karakter

Sebanyak 11 kasus petahana yang "pindah" haluan ke jalur perorangan itu bisa dibagi dalam beberapa karakteristik yang bisa memberi "kisi-kisi" soal faktor yang mendorong mereka tak lagi maju dari jalur parpol.

Karakter pertama, seperti disampaikan Ferry, calon petahana menghadapi persoalan partai pengusungnya pada periode terdahulu menghadapi konflik kepengurusan sehingga ketimbang membahayakan peluang mencalonkan diri, mereka memilih maju lewat jalur perorangan. Hal ini, misalnya, bisa ditemui pada kasus Bupati Bandung (Jawa Barat) Dadang Moh Naser dan Bupati Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur) Rita Widyasari yang punya basis dukungan di Partai Golkar.

"Bisa jadi memang calon menghindari kerumitan untuk mendapat rekomendasi dari partai yang antara pengurus daerah dan pusatnya berbeda pilihan atau bahkan punya konflik internal, seperti Golkar dan PPP, yang membuat calon harus punya dua rekomendasi," kata Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz.

Karakter kedua, pasangan petahana pecah kongsi, lalu salah satu di antaranya mendapat dukungan dari parpol. Kasus ini terlihat di Kabupaten Serdang Bedagai (Sumatera Utara). Di daerah itu, Wakil Bupati Syahrianto berhadapan dengan Bupati Soekirman yang didukung partai-partai besar, seperti PAN, Demokrat, Gerindra, PKB, dan Nasdem.

Di Kota Magelang, Jawa Tengah, Wakil Wali Kota Joko Prasetyo maju dari jalur perorangan setelah Wali Kota Sigit Widyonindito yang diusung PDI-P dan Gerindra menggandeng pasangan lain. Kasus sebaliknya bisa ditemui di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Bupati Ilyas Sabli harus melaju dari jalur perorangan setelah Wakil Bupati Imalko mendapat perahu dari Partai Demokrat dan Nasdem.

Kendati sama-sama pecah kongsi, seperti kasus Magelang dan Natuna, di Kabupaten Labuhan Batu (Sumatera Utara), bupati dan wakil bupatinya, Tigor Panusunan Siregar dan Suhari Pane, sama-sama memilih melaju dari jalur perorangan. Mereka menggandeng pasangan baru. Pada pilkada nanti, kedua petahana ini berhadapan dengan tiga pasangan calon lainnya yang semuanya diusung parpol.

Ketua Konstitusi dan Demokrasi (Kode) Inisiatif Veri Junaidi menduga keputusan menyeberang ini didominasi kepercayaan diri yang tinggi sebagai petahana. Tidak semata-mata hanya didorong oleh partai yang berpotensi mengusung mereka tengah berkonflik.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com