Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen Setjen DPR Ungkap Kejanggalan Rombongan DPR ke AS

Kompas.com - 16/09/2015, 20:45 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dokumen yang diperoleh Mahkamah Kehormatan Dewan dari Sekretariat Jenderal DPR mengungkap sejumlah kejanggalan perjalanan dinas Ketua DPR Setya Novanto dan rombongan ke Amerika Serikat. Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan, salah satu kejanggalan yang ditemukan adalah mengenai jumlah rombongan yang berangkat.

Menurut dia, berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, anggota DPR yang berangkat ke AS seharusnya berjumlah tujuh orang. Namun, dokumen yang didapatkan MKD dari pihak Setjen DPR menunjukkan bahwa jumlah rombongan yang berangkat mencapai 20 orang dengan anggaran lebih dari Rp 2,5 miliar.

"Itu yang mau diklarifikasi ke Sekjen DPR. 20 orang itu termasuk ajudan, sekretaris pribadi, dan staf khusus. Tetapi, enggak ada anggota keluarga," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Selain itu, masih berdasarkan dokumen Setjen DPR, ditemukan pula bahwa Ketua DPR dan rombongan hanya dijadwalkan berada di AS hingga tanggal 3 September. Rombongan dijadwalkan berangkat pada tanggal 29 Agustus, mengikuti konferensi parlemen dunia pada tanggal 31 Agustus-2 September, dan pulang ke Indonesia keesokan harinya. "Tanggal 4 sudah harus di Indonesia," ucap Junimart.

Namun nyatanya, sebagian rombongan, termasuk Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, baru tiba di Indonesia pada tanggal 12 September, Sabtu malam.

"Kita harus mengundang kedutaan besar (Indonesia untuk Amerika Serikat) apakah mereka memfasilitasi setelah tanggal tiga, kalau ya, dari mana anggarannya. Bagaimana protokolernya," ucap Junimart.

Sekjen DPR Winantuningtyastiti hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi mengenai tuduhan kejanggalan tersebut. Bahkan, Winantuningtyastiti juga tidak hadir memenuhi panggilan MKD siang ini.

Menurut Junimart, dia berhalangan hadir karena rapat dengan pimpinan DPR. Winantuningtyastiti sudah mengirim surat dan meminta MKD izin terlebih dahulu kepada pimpinan DPR.

Adapun Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen Nurhayati Ali Assegaf enggan berkomentar saat dimintai tanggapannya mengenai kejanggalan ini. "Saya tidak mau komentar lagi. Saya di-bully terus," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com