“Bagi kami Donald Trump adalah seorang investor yang mempunyai kepedulian kepada bisnisnya dan bagi kita itu menguntungkan. Bayangkan disaat ekonomi terpuruk, ekonomi lagi kacau balau, ada orang pengusaha Amerika mau berinvestasi di Indonesia, justru itu bagus,” kata Fadli, saat konferensi pers di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/9/2015).
Politisi dari Partai Gerindra tersebut menambahkan, kegiatan diplomatik anggota DPR sudah diatur dalam Undang-Undang MD3 dan telah diratifikasi dalam statuta Inter-Parliamentary Union (IPU).
“Jadi ini peran diplomasi untuk mendukung pemerintah sebagai second track diplomacy. Karena memang tugas diplomasi bukan hanya tugas pemerintah tapi juga parlemen. Dan ini sudah diratifikasi dalam Inter-Parliamentary Union,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Setya Novanto. Menurut dia, pertemuan dengan Donald Trump merupakan salah satu upaya DPR dalam membantu pemerintah untuk menangani krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat ini.
“Jadi kita mari kita gandengan tangan, mari membantu pemerintah. Kita juga memberi keyakinan kepada seluruh investor-investor yang ada di Amerika bagaimana kepastian ekonomi kita, bagaimana demokrasi kita, bagaimana pajak-pajak kita, bagaimana transportasi dan infrastruktur kita. Jadi jangan sampai kita kalah dengan negara lain,” kata dia.
Tak hanya bertemu Trump
Fadli menambahkan, selain bertemu dengan Donald Trump, delegasi DPR juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha-pengusaha besar Amerika yang menjadi investor di Indonesia seperti perwakilan perusahaan-perusahaan besar Amerika diantaranya Freeport, Coca Cola, Chevron, General Electric, Philip Morris Companies.
“Mereka menyampaikan aspirasi, kesulitan-kesulitan mereka di dalam berinvestasi di Indonesia. mereka menyampaikan ke DPR tentang peraturan-peraturan yang dianggap belum dikomunikasikan, karena mengganggu mereka dalam investasi terutama dalam hal kepastian hukum dan kepastian berusaha, kadang-kadang mereka bermasalah seperti itu,” kata dia.
Lebih lanjut, Fadli menjelaskan pertemuan lainnya yang dilakukan oleh delegasi anggota DPR adalah bertemu dengan para diaspora Indonesia di Amerika dalam rangka menerima aspirasi-aspirasi para diaspora yang menjadi pengusaha. Fadli menilai, mereka perlu diapresiasi dan didukung penuh karena berperan dalam meningkatkan perekonomian nasional
“Mereka menginginkan ada semacam satu perjuangan terhadap posisi mereka. Jadi luar biasa produk-produk indonesia di impor oleh orang-orang Indonesia yang ada di Amerika kemudian dipasarkan disana, mereka berperan terhadap ekonomi di Indonesia,” papar politisi Partai Gerindra ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.