Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Fadli Zon, Pertemuan dengan Donald Trump Bentuk Diplomasi Ekonomi

Kompas.com - 14/09/2015, 13:44 WIB
Dylan Aprialdo Rachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon menyebutkan pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan sejumlah delegasi lainnya dari DPR merupakan bentuk diplomasi ekonomi yang dijalankan oleh DPR. Ia menilai, kegiatan diplomatik tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan juga parlemen.

“Bagi kami Donald Trump adalah seorang investor yang mempunyai kepedulian kepada bisnisnya dan bagi kita itu menguntungkan. Bayangkan disaat ekonomi terpuruk, ekonomi lagi kacau balau, ada orang pengusaha Amerika mau berinvestasi di Indonesia, justru itu bagus,” kata Fadli, saat konferensi pers di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/9/2015).

Politisi dari Partai Gerindra tersebut menambahkan, kegiatan diplomatik anggota DPR sudah diatur dalam Undang-Undang MD3 dan telah diratifikasi dalam statuta Inter-Parliamentary Union (IPU).

“Jadi ini peran diplomasi untuk mendukung pemerintah sebagai second track diplomacy. Karena memang tugas diplomasi bukan hanya tugas pemerintah tapi juga parlemen. Dan ini sudah diratifikasi dalam Inter-Parliamentary Union,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Setya Novanto. Menurut dia, pertemuan dengan Donald Trump merupakan salah satu upaya DPR dalam membantu pemerintah untuk menangani krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat ini.

“Jadi kita mari kita gandengan tangan, mari membantu pemerintah. Kita juga memberi keyakinan kepada seluruh investor-investor yang ada di Amerika bagaimana kepastian ekonomi kita, bagaimana demokrasi kita, bagaimana pajak-pajak kita, bagaimana transportasi dan infrastruktur kita. Jadi jangan sampai kita kalah dengan negara lain,” kata dia.

Tak hanya bertemu Trump

Fadli menambahkan, selain bertemu dengan Donald Trump, delegasi DPR juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha-pengusaha besar Amerika yang menjadi investor di Indonesia seperti perwakilan perusahaan-perusahaan besar Amerika diantaranya Freeport, Coca Cola, Chevron, General Electric, Philip Morris Companies.

“Mereka menyampaikan aspirasi, kesulitan-kesulitan mereka di dalam berinvestasi di Indonesia. mereka menyampaikan ke DPR tentang peraturan-peraturan yang dianggap belum dikomunikasikan, karena mengganggu mereka dalam investasi terutama dalam hal kepastian hukum dan kepastian berusaha, kadang-kadang mereka bermasalah seperti itu,” kata dia.

Lebih lanjut, Fadli menjelaskan pertemuan lainnya yang dilakukan oleh delegasi anggota DPR adalah bertemu dengan para diaspora Indonesia di Amerika dalam rangka menerima aspirasi-aspirasi para diaspora yang menjadi pengusaha. Fadli menilai, mereka perlu diapresiasi dan didukung penuh karena berperan dalam meningkatkan perekonomian nasional

“Mereka menginginkan ada semacam satu perjuangan terhadap posisi mereka. Jadi luar biasa produk-produk indonesia di impor oleh orang-orang Indonesia yang ada di Amerika kemudian dipasarkan disana, mereka berperan terhadap ekonomi di Indonesia,” papar politisi Partai Gerindra ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com