Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Waseso Janji Usut Pencucian Uang Bandar Narkoba

Kompas.com - 09/09/2015, 15:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso mengatakan, jajarannya akan mengusut dugaan pencucian uang yang dilakukan oleh pengedar dan bandar narkoba yang tertangkap. Hal ini dikatakan Budi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

"Pasti (diusut). Sekarang terhadap Freddy Budiman TPPU-nya sedang berjalan (pengusutan)," kata Budi.

Saat ini, pengusutan pencucian uang tersebut dilakukan oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. Salah satunya yakni mengusut harta dari bandar narkoba tersebut.

"Jadi kalau dibilang kita tidak melakukan penyidikan, itu salah besar," kata Budi.

Aparat penegak hukum, lanjut Budi, telah melakukan berbagai upaya, salah satunya menjerat pelaku dengan hukuman maksimal. "Tidak ada lagi nanti pengampunan," ujar dia.

"Pelabuhan tikus"

Sementara itu, terkait pasokan narkoba, Budi mengatakan, para pelaku memasok barang haram tersebut melalui berbagai jalur. Salah satunya "pelabuhan tikus" di Indonesia.

"Pelabuhan-pelabuhan ini rawan masuknya narkoba, apalagi pelabuhan tikus. Banyak sekali yang lolos," kata Budi.

Ia menyebutkan, jumlah "pelabuhan tikus" di Indonesia cukup banyak.

"Ini tergantung juga kepedulian masyarakat sekelilingnya. Kalau ada barang-barang yang masuk secara ilegal, seyogianya dilaporkan atau disampaikan ke aparat penegak hukum di situ," kata Budi.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengatakan, pengungkapan 115 kilogram sabu dan 5.450 butir ekstasi oleh jajarannya menunjukkan bahwa jalur laut masih menjadi tempat favorit untuk memasok narkoba melalui "pelabuhan tikus" hingga sampai ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com