Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Pansus di DPR Dinilai Kurang Efektif

Kompas.com - 09/09/2015, 07:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi III DPR memutuskan akan membentuk Pansus Pelindo II untuk menindaklanjuti dugaan korupsi yang tengah diusut Bareskrim Kepolisian RI. Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, menilai kinerja Pansus di DPR selama ini kurang efektif. Pansus hanya "ramai" di awal pembentukan, tetapi setelah terbentuk, tak ada hasil efektif yang dapat ditunjukkan kepada publik. (Baca: Rapat Komisi III-Kapolri Putuskan Pembentukan Pansus Pelindo II)

"Pansus justru jadi alat bargaining, dan ujung-ujungnya enggak selesai yang ditangani," ujar Arie kepada Kompas.com, Rabu (9/9/2015).

Terkait Pansus Pelindo II, menurut Arie, DPR sebaiknya memberikan kesempatan kepada aparat penegak hukum untuk menyelesaikan tugasnya dalam mengusut kasus tersebut. (Baca: Kapolri: Hak DPR Bentuk Pansus Pelindo)

"Yang penting saat ini proses hukumnya. Kalau ada pelanggaran, potensi terjadinya korupsi ya serahkan saja kepada KPK," kata Arie.

Ia menyarankan DPR sebaiknya mempelajari kasus yang ada sehingga kerja Pansus lebih terukur dan ada hasil nyata dari pembentukan pansus itu. Selain itu, DPR juga harus mempelajari kinerja pansus yang selama ini sudah pernah dibentuk, seperti Pansus Century. 

"Bahkan kalau perlu, jika seandainya nanti mereka memang punya data yang kredibel, data tersebut dapat disampaikan ke publik. Sehingga, biarkan publik yang nanti menilai. Dengan begitu, tidak perlu dibentuk pansus saya kira," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com