JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Daniel Johan, tidak mempermasalahkan bila Presiden Joko Widodo kembali merombak kabinet dan mengakomodasi Partai Amanat Nasional di dalamnya. Meski demikian, masuknya PAN bukan berarti mengurangi jumlah menteri dari partai, termasuk PKB, yang sudah ada dalam kabinet.
"Justru kalau bisa ditambah agar politik semakin kuat. Justru sekarang, menteri yang berasal dari luar partai yang harus dipertimbangkan untuk diganti," kata Daniel saat dihubungi, Minggu (6/9/2015).
Daniel tidak yakin bahwa Presiden Joko Widodo akan memangkas jumlah menteri dari PKB. Hal itu karena PKB selalu mendukung langkah Jokowi sejak awal pencalonan sebagai presiden pada Pemilu Presiden 2014.
Ia menyerahkan kebijakan perombakan kabinet itu ke tangan presiden. Ia berharap Presiden Jokowi dapat mempertimbangkan secara adil kursi menteri apa yang akan diberikan kepada PAN. Saat disinggung kemungkinan PAN mendapat kursi menteri, ia mengatakan, "Dapat enggak dapat, itu hak prerogratif Presiden. Tapi, logikanya iya, ya."
PAN, yang sebelumnya menjadi bagian Koalisi Merah Putih di luar pemerintah, kini telah menyatakan secara resmi bergabung dengan pemerintah. Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menyatakan bahwa langkah PAN itu tidak berkaitan dengan keinginan PAN untuk ikut andil dalam kabinet. Ia mengatakan bahwa langkah PAN merapat ke pemerintah itu ditujukan untuk membantu pemerintah mengatasi masalah ekonomi. (Baca Ditanya Jatah PAN di Kabinet, Zulkifli Hasan Tertawa)
Dengan adanya PAN, partai pendukung pemerintah di parlemen akan semakin kuat, melebihi jumlah kursi fraksi anggota Koalisi Merah Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.