Ada tekad politik menjamin kesungguhan pemerintah, harus bersifat lintas-sektoral atau tidak diserahkan pada satu kementerian tertentu, serta berkolaborasi dengan masyarakat sipil, dunia usaha, dan akademisi.
Realisasi delapan prinsip inilah yang masih dinantikan. Memang tidak mudah merealisasikannya dan butuh waktu untuk akhirnya karakter bisa diubah. Namun, mengubah karakter sama sekali bukan hal yang mustahil.
Dia mencontohkan, perilaku penumpang kereta komuter di Jabodetabek. Mereka naik tanpa membayar tiket dan nekat duduk di atap kereta. Begitu manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) tegas dan konsisten menerapkan aturan, penumpang pun jadi lebih tertib dan taat asas.
"Itulah kuncinya merealisasikan revolusi mental. Semua pihak, tak hanya pemerintah, harus konsisten," kata Sarwono.
Pengamat politik Yudi Latif mengatakan, inisiatif negara saja dalam menafsirkan dan menjalankan revolusi mental tidak cukup.
"Cara terbaik adalah melibatkan partisipasi berbagai agen sosial dari kalangan masyarakat sipil, masyarakat media, pekerja budaya, dunia pendidikan, dan dunia usaha," kata Yudi.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, mulai dari diri kita sendiri mewujudkan revolusi mental. (A PONCO ANGGORO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.