JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, Said Aqil Siradj pantas memimpin kembali Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kalla menilai, Said Aqil memiliki pengalaman dalam memimpin sehingga patut terpilih kembali.
"Ya, tentu karena pemilihannya demokratis, kita ucapkan selamat dan saya kira Pak Aqil punya pengalaman yang baik, jadi otomatis pantaslah sebagai ketua dipilih lagi," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (5/8/2015).
Mengenai kisruh yang sempat terjadi dalam muktamar NU, Kalla menilai konflik tersebut hanya sebatas perbedaan pandangan yang masih bisa dipersatukan. (Baca: Tangisan Gus Mus yang Menyadarkan)
"Biasa, perbedaan pandangan, selama menjalankan secara baik, otomatis kemudian perbedaan pandangan itu selesai juga setelah berdialog lagi. Kemarin saya bicara dengan Pak Saefullah Yusuf sudah aman semua," kata Kalla.
Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama resmi ditutup, Kamis (6/8/2015) dini hari. KH Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sedangkan KH Said Aqil Sirdj terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PBNU melalui mekanisme pemungutan suara terbanyak. (Baca: Said Aqil Siradj Kembali Pimpin PB NU)
Seperti dikutip Kompas, KH Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai Rais Aam Syuriah oleh sembilan kiai yang tergabung dalam ahlul halli wal aqdi (AHWA) menjelang pukul 02.00, setelah KH Mustofa Bisri tetap menyatakan tidak bersedia dipilih menjadi rais aam.
Sebelumnya, AHWA menetapkan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus sebagai rais aam. Namun, Gus Mus berkirim surat menyatakan tidak bersedia menerima tanggung jawab itu.
Pemungutan suara yang diikuti 417 perwakilan dari pengurus wilayah, pengurus cabang, dan pengurus cabang internasional NU itu menempatkan Said Aqil Sirdj, Ketua Tanfidziyah PBNU periode 2010-2015, pada posisi teratas dengan perolehan 287 suara, diikuti Wakil Ketua Tanfidziyah 2010-2015 As’ad Said Ali dengan 107 suara, serta KH Salahuddin Wahid dengan 10 suara. Dua suara abstain, sedangkan sisanya terbagi antara Hilmi Muhammadiyah, Mustofa Bisri, Adnan, Idrus, dan Romli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.