Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Harap Negara ASEAN Tak Lindungi Praktik Pencucian Uang

Kompas.com - 04/08/2015, 14:54 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap adanya peningkatan kerja sama antarkepolisian se-Asia Tenggara dalam mengurangi tindak pidana yang berpotensi lintas negara. Kalla lalu menyinggung praktik pencucian uang yang kerap dilakukan dengan mengirimkan dana ke luar negeri.

Ia berharap negara di ASEAN tidak melindungi pelaku pencucian uang yang menyimpan dananya di luar negeri.

"Jangan terjadi transfer dana yang haram atau tidak benar dilindungi kepada negara masing-masing," kata Kalla saat menghadiri pembukaan Konferensi Polisi Se-Asia Tenggara (ASEANPOL) ke-35 di Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Atas dasar itu, Wapres menilai perlu diciptakan suatu sistem kerja sama yang baik untuk mencegah tindak pidana antarnegara. Ia berharap konferensi ASEANPOL bisa menghasilkan instrumen hukum regional dalam meningkatkan kerja sama kawasan.

"Kita tidak ingin region (kawasan) ini seperti yang terjadi di Timur Tengah yang rusak karena konflik masing-masing, dan tentu diperlukan kerja sama mengatasi hal-hal tersebut. Yang penting, bagaimana ASEANPOL ini terbentuknya suatu instrumen hukum regional. Kita sudah punya hukum masing-masing, bagaimana hukum bersama dapat kita lakukan sebaik-baiknya, bagaimana mengurangi kriminal, korupsi, contohnya money laundring," tutur Kalla.

Diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) pada Desember mendatang semakin membuka batas antara negara-negara di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Kalla menilai diperlukan pula upaya bersama dalam menjaga keamanan kawasan sehingga perdagangan antarnegara ASEAN bisa berlangsung kondusif.

Wapres juga mengingatkan tantangan bersama Kepolisian ASEAN dalam menghadapi perkembangan teknologi. "Kejahatan-kejahatan siber, kejahatan-kejahatan terorisme, human trafficking, drugs, kriminal lainnya, corruption, atau money laundring, tentu bagian dari kriminal yang melibatkan banyak negara, bersama-sama, akibat teknologi, dan juga karena kebebasan kita semua dalam menata hubungan-hubungan antar negara ini," kata dia.

Berdasarkan pengalaman selama ini, tindakan kriminal kerap melibatkan hubungan antarnegara. Misalnya saja pengalaman Indonesia dalam menangani kejahatan siber. Menurut Kalla, ada warga negara asing yang melakukan kejahatan siber yang menyerang negaranya, namun kejahatan itu dia lakukan dari Indonesia.

"Banyak negara, banyak masyarakat suatu negara melaksanakan cyber crime untuk negaranya tetapi beroperasi di Indonesia. Tentu hal ini memerlukan kerja sama yang baik untuk melindungi negara-negara daripada kejahatan seperti itu," tutur Kalla.

Demikian juga dengaan aksi terorisme. Ia menilai terbuka kemungkinan pelaku tindak pidana terorisme di Indonesia mendapatkan pasokan logistik dari negara lain. Adapula pelaku tindak pidana yang menyeberang ke negara lain begitu ditetapkan sebagai buronan.

"Begitu juga sebaliknya, terorisme dari Indonesia kadang-kadang jadi pelatih atau memberikan pengalaman kepada orang lain yang terjadi juga konflik yang sama karena itu dibutuhkan kerja sama menanggulangi hal tersebut," kata dia.

Oleh karena itu, Wapres menilai perlunya pertukaran informasi dan intelijen antara lembaga Kepolisian di negara-negara ASEAN.

ASEANAPOL merupakan forum kerja sama resmi Kepala Kepolisian seluruh negara anggota ASEAN yang membahas isu strategis di kawasan tersebut. Rangkaian konferensi ASEANPOL memiliki sejumlah agenda pokok, di antaranya pertemuan para kepala kepolisian yang membahas isu strategis, dan pertemuan Kepala Kepolisian negara Asean dengan ketua delegasi negara mitra dialog.

Forum ini diikuti 20 negara yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN, 3 negara peninjau, serta 7 negara mitra dialog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com