Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR: 70 Tahun Merdeka Masa Masih Ribut soal Agama

Kompas.com - 23/07/2015, 16:36 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta masyarakat tidak mudah terpancing dengan insiden yang terjadi di Tolikara, Papua. Kondisi Indonesia yang sudah merdeka selama 70 tahun, kata dia, tidak relevan lagi jika masih meributkan masalah suku, agama, ras dan antargolongan.

"Kita 70 tahun merdeka masa masih ribut soal agama, suku, harusnya ini sudah selesai. Tantangan sekarang ini kan kemiskinan, pengangguran, penyerapan anggaran, penegakan hukum. Masa mundur lagi soal suku, agama," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/7/2015).

Seluruh masyarakat, khususnya umat Islam yang merupakan mayoritas di Indonesia, tambah dia, harus menahan diri menyikapi insiden di Tolikara. Masyarakat harus menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada aparat penegak hukum. (baca: Sikapi Peristiwa Tolikara, Presiden Jokowi Bertemu Tokoh Lintas Agama)

"Kan jelas di dalam Islam, lakum dinukum waliyadin, agamaku agamaku, agamamu agamamu. Saling menghormati," ucap Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini.

Untuk mengantisipasi insiden seperti yang terjadi di Tolikara terulang, dia meminta TNI dan Polri dapat bertindak tegas terhadap gerakan radikal yang berasal dari agama manapun. Terlebih lagi, kebebasan umat beragama untuk menjalankan ibadahnya masing-masing juga sudah diatur dalam konstitusi.

"Kalau ada kaum radikal yang kayak gitu, sikat. Tegakan hukum jangan lama-lama," ucapnya.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso sebelumnya mengatakan, insiden berbau SARA di Tolikara tinggal penegakan hukum. Perdamaian antara pihak yang berkonflik telah terjadi. (baca: Kabareskrim: Sudah Ada Perdamaian di Tolikara, Tinggal Penegakan Hukum)

"Sudah ada perdamaian di Tolikara. Cerita yang saya dengar terakhir dari sana bagus sekali. Tinggal penegakan hukum saja," ujar Budi.

Oleh karena itu, Budi meminta semua pihak tidak mengeluarkan pernyataan negatif soal insiden itu. (baca: Komite Umat untuk Tolikara: Tak Ada Sejarahnya Orang Papua Perang karena Agama)

"Jangan sampai nanti malah timbul persoalan yang bukan sebenarnya, melebar dan meluas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Menkopolhukam Gandeng Tangan Jaksa Agung dan Kapolri Lalu Beri Pesan: Ingat, Sudah Gandengan Lho...

Momen Menkopolhukam Gandeng Tangan Jaksa Agung dan Kapolri Lalu Beri Pesan: Ingat, Sudah Gandengan Lho...

Nasional
Jajak Pendapat Litbang 'Kompas': 72,6 Persen Responden Minta Pelibatan Masyarakat dalam Revisi UU MK

Jajak Pendapat Litbang "Kompas": 72,6 Persen Responden Minta Pelibatan Masyarakat dalam Revisi UU MK

Nasional
Bareskrim Sebut Caleg PKS di Aceh Tamiang Berperan Jadi Pengendali Narkoba

Bareskrim Sebut Caleg PKS di Aceh Tamiang Berperan Jadi Pengendali Narkoba

Nasional
Wakil Ketua Banggar Sarankan DPR Bentuk Lembaga Independen untuk Hasilkan Kebijakan Anggaran secara Akurat 

Wakil Ketua Banggar Sarankan DPR Bentuk Lembaga Independen untuk Hasilkan Kebijakan Anggaran secara Akurat 

Nasional
PKS Akan Pecat Calegnya yang Ditangkap karena Kasus Narkoba di Aceh Tamiang

PKS Akan Pecat Calegnya yang Ditangkap karena Kasus Narkoba di Aceh Tamiang

Nasional
Jaksa Agung-Kapolri Hadir di Istana di Tengah Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Jaksa Agung-Kapolri Hadir di Istana di Tengah Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Nasional
Bareskrim Tangkap Caleg PKS di Aceh Tamiang Terkait Kasus Narkoba

Bareskrim Tangkap Caleg PKS di Aceh Tamiang Terkait Kasus Narkoba

Nasional
KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

Nasional
Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Nasional
Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Nasional
Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Nasional
KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

Nasional
Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com