Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Bertemu OC Kaligis di Rutan Guntur, Velove Gigit Jari

Kompas.com - 17/07/2015, 14:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mengenakan baju putih, 12 anak pengacara Otto Cornelis (OC) Kaligis mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (17/7/2015). Mereka ingin mengunjungi OC Kaligis yang sejak tiga hari lalu ditahan di Rutan Pomdam Guntur.

"Kami keluarga memang mau kunjungi papa karena ini hari Lebaran. Memang keluarga juga ada yang Muslim dan kemarin papa sempat request kalau Lebaran ini ada yang berkunjung," ujar Velove Vexia, salah satu anak Kaligis, di Jakarta, Jumat (17/7/2015).

Velove bersaudara pun harus gigit jari lantaran tidak bisa mengunjungi pengacara kawakan tersebut. Menurut Velove, mereka belum mendapatkan izin untuk membesuk ayahnya.

"Belum dikasih izin. Tadi kita sempat ke Guntur," kata Velove.

Velove sendiri mengatakan bahwa nama-nama mereka sudah dimasukkan daftar keluarga yang akan mengunjungi OC Kaligis melalui kuasa hukum ayahnya.

Lagi pula, lanjut dia, kedatangan mereka murni sebagai keluarga dan tidak tersangkut paut dengan kasus tersebut.

"Pasti kecewa ya karena kan gimana pun juga kita kan ke sini maksudnya sebagai keluarga, enggak ada hubungan dengan kasusnya. Purely memang kita keluarga. Harusnya di mana-mana pasti diizinkan jenguk," ucap artis peran tersebut.

Velove bersaudara sendiri tiba di KPK seusai jam besuk di KPK. KPK memberikan waktu besuk untuk hari ini mulai pukul 09.00-11.00 WIB. Sementara besok waktu kunjungan adalah 10.00-12.00 WIB.

Sebelum kedatangan Velove bersaudara, para pengacara Kaligis juga sudah berdatangan. Sayang, mereka juga tidak bisa menjenguk Kaligis lantaran Kaligis tengah menjalani masa isolasi atau masa pengenalan lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com