Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Takbir Keliling Jangan Sampai Hura-hura

Kompas.com - 15/07/2015, 14:56 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, takbir keliling untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah jangan sampai menjadi hura-hura sehingga menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan.

"Takbir keliling antarkampung itu bagus Sekali. Sebetulnya pada saat mereka merayakan kemenangan Idul Fitri memang Al Quran menyebutkan bertakbirlah, tapi jangan sampai hura-hura," kata Mensos di Jakarta, Rabu (15/7/2015), seperti dikutip Antara.

Hura-hura yang dimaksud adalah dengan melakukan konvoi di jalan raya tanpa mengindahkan aturan berlalu lintas, sehingga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya, kecelakaan.

Atau dengan membakar kembang api dan petasan yang dapat mengganggu ketenangan bahkan bisa menyebabkan kebakaran.

"Kalau mereka bertakbir keliling kampung atau di masjid-masjid sebetulnya sangat membahagiakan karena merayakan kemenangan itu antara lain dengan bertakbir. Tapi saya kira kalau, misalnya, diikuti dengan hura-hura jangan dilakukan," kata Khofifah.

Sejumlah daerah seperti Depok dan Samarinda melarang warganya untuk melakukan takbir keliling.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Samarinda Syahruddin mengatakan, kebijakan larangan menggelar takbir keliling tersebut berdasarkan hasil rapat bersama antara Kantor Kementerian Agama setempat bersama instansi terkait.

"Pelaksanaan takbir keliling pada beberapa waktu sebelumnya yang dilakukan oleh warga terutama para remaja, banyak tidak berdasarkan pada kaidah Islam. Bahkan, ada simpatisan takbir keliling yang tengah mabuk akibat minuman keras. Sehingga agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, kegiatan takbir keliling ditiadakan," ujar Syahruddin.

Sebagai penggantinya, kata Syahruddin, Pemkot Samarinda telah menyiapkan kegiatan Gema Takbir yang dipusatkan di halaman Masjid Islamic Center yang rencananya digelar pada Kamis (16/7) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com