"Sejak awal kami tegaskan bahwa untuk penyelenggaraan dana kongres kami nyatakan sudah selesai. Jauh sebelum kongres itu dijalankan," ujar Hasto, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/7/2015).
Hasto mengatakan, dana kongres berasal dari iuran kader PDI-P dan pihak eksternal yang mendukung partai berlambang banteng itu. Seminggu sebelum Kongres digelar, Hasto memastikan bahwa partainya tidak membutuhkan dana tambahan dari mana pun.
"Pada tanggal 2 April ketika DPP mengumumkan bahwa kami tidak memerlukan dana-dana dari anggota fraksi. Sebenarnya tidak ada keterkaitan terhadap Saudara Adriansyah," kata Hasto.
Ia menyebutkan, Adriansyah berperan sebagai peninjau dalam kongres tersebut dan tidak berhak untuk mengambil keputusan apa pun. PDI-P sama sekali tidak menerima dana dari Adriansyah.
"Terkait dengan dana, sama sekali tidak ada dana yang berasal dari Saudara Adriansyah. Itu firm karena kami sudah menegaskan jauh hari sebelumnya bahwa untuk dana kongres kami tidak memerlukan bantuan dari anggota fraksi," kata Hasto.
Dalam sidang Manajer Marketing PT Mitra Maju Sukses Andrew Hidayat, pengacara Andrew, Bambang Hartono menyatakan, transaksi terakhir antara Andrew dan Adriansyah untuk membantu biaya kongres PDI Perjuangan di Bali.
"Sesuai dengan BAP Adriansyah bahwa dia minta bantuan untuk kongres," ujar Bambang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (29/6/2015).
Adriansyah merupakan anggota DPR RI Fraksi PDI-P 2014-2019. Berdasarkan surat dakwaan, Andrew terakhir kali menyerahkan uang kepada Adriansyah pada 9 April 2015 sebesar 44 ribu dollar Singapura dan Rp 57,36 juta di Sanur Hotel Swiss Belhotel, Bali. Saat itu juga, penyidik KPK menciduk mereka.
"Itu belum disampaikan ke panitia kongres lalu sudah tertangkap petugas KPK," kata Bambang.
Bambang mengatakan, uang terkait kongres itu merupakan permintaan pribadi Adriansyah, bukan atas nama PDI-P. Selama ini, lanjut dia, Andrew kerap memberi Adriansyah uang sebagai bantuan kepada teman.
"Dia teman sudah lama dan kebetulan juga dia (Andrew) punya usaha di Tanah Laut. Sesuai dengan pengakuan kedua belah pihak, pak AH dan pak Adriansyah bahwa dia hanya sebagai teman," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.