Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tidak Mau Kunjungi Sinabung kalau Belum Ada Solusi

Kompas.com - 02/07/2015, 14:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas terkait dengan penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung di Istana Kepresidenan, Kamis (2/7/2015) siang. Kepada para menteri, Presiden mengaku tak akan berkunjung ke Sinabung sampai ada solusi permanen yang bisa disiapkan pemerintah.

Jokowi menuturkan, masyarakat di sekitar lokasi erupsi menolak untuk menerima kunjungan dari para pejabat karena tak ada penyelesaian yang pasti.

"Oleh sebab itu, pada saat saya nanti berkunjung ke sana, masalah penyelesaian secara permanen itu sudah ditemukan. Baru saya ke sana," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas.

Jika belum ada solusi dan pemerintah hanya bisa membawa bantuan, kata dia, lebih baik Menteri Sosial yang menanganinya. Jokowi mengungkapkan, upaya penanganan Sinabung telah dilakukan selama lima tahun, termasuk dengan penyelesaian masalah relokasi. Namun, hal itu belum juga bisa membantu masyarakat lantaran erupsi Gunung Sinabung masih terus terjadi.

Jokowi pun mengutip hasil telaah ahli vulkanologi yang menyatakan erupsi Sinabung akan terus terjadi hingga lima tahun mendatang. Maka dari itu, dia menekankan perlunya pola penanganan baru.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menjelaskan bahwa sejumlah opsi tengah disiapkan pemerintah terkait perubahan pola penanganan Sinabung. Pola baru itu akan mencakup zonasi, didasari pada mitigasi bencana, hingga penyiapan hunian sementara yang akan melibatkan lintas kementerian dan lembaga.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi. Pada Senin (29/6/2015) siang telah terjadi 67 kali guguran, 38 gempa hybrid, dan tremor terus-menerus. Sementara itu, pada Minggu (30/6/2015) pagi, terjadi erupsi dan luncuran awan panas guguran sejauh 3.000 meter ke sektor tenggara dengan tinggi kolom abu vulkanik 2.000 meter.

Kondisi itu menyebabkan Kota Kabanjahe diguyur hujan abu dan berpotensi berlangsung lama karena erupsi Gunung Sinabung akan terus berlangsung. Meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut menyebabkan banyak warga Karo mengungsi.

Hingga kemarin, jumlah pengungsi mencapai 10.645 jiwa atau 3.150 kepala keluarga. Dari jumlah itu, tercatat ada 780 lanjut usia (lansia), 76 ibu hamil, 220 bayi, dan 747 anak balita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com