Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Kelayakan Panglima TNI, Komisi I Akan Cecar Gatot soal Peremajaan Alutsista

Kompas.com - 01/07/2015, 05:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI, pada hari ini, Rabu (1/6/2015), pukul 11.00 WIB.

Gatot akan dicecar mengenai peremajaan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Topik ini juga terkait dengan jatuhnya Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Selasa (29/6/2015) kemarin.

Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais mengatakan, selama ini TNI kebanyakan mendapatkan alusista berupa barang bekas pakai atau pun hibah dari negara lain. Hal itu lah yang menurut dia, menjadi salah satu faktor jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut lebih dari 100 orang penumpang tersebut.

Komisi I juga akan menanyakan kepada Gatot mengenai pandangannya seputar pengadaan alutsista hibah ini.

"Apakah setelah peristiwa ini, kebijakan hibah akan dievaluasi atau bagaimana?" kata Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Jika kebijakan tersebut memang dianggap terlalu berisiko, Gatot harus menjelaskan strateginya untuk melakukan peremajaan alutsista ke depan. Sebab, anggaran yang dimiliki TNI untuk membeli alusista baru tidak besar.

"Kalau beli baru konsekuensinya anggaran," kata politisi Partai Amanat Nasional ini.

Hal serupa disampaikan Anggota Komisi I dari Fraksi PDI-P TB Hasanuddin. Purnawirawan TNI ini mengaku sudah mengecek pesawat Hercules yang jatuh di pemukiman warga itu. Menurut dia, pesawat tersebut memang sudah tua dan tak layak terbang. Dia berharap, Panglima TNI selanjutnya harus mempunyai visi yang matang mengenai peremajaan alutsista ini.

"Kita akan minta, sudah lah jangan lagi beli alutsista bekas atau dari hasil hibah," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com