JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendadak memberi arahan mengenai kerawanan pangan dan perkembangan kondisi pengungsi erupsi Gunung Sinabung.
Arahan itu diberikan mendadak seusai digelarnya rapat terbatas yang membahas penyelesaian permasalahan bantuan bagi warga negara Indonesia bekas Timor Timur yang tinggal di luar Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/6/2015).
"Mendadak memberi arahan. Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta supaya di-drop bahan makanan di daerah-daerah rawan pangan seperti NTT," kata tim komunikasi Presiden, Teten Masduki, Kamis sore.
Rapat terbatas mengenai WNI bekas Timor Timur dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansah, dan Sekretaris Negara Pratikno.
Setelah memberi arahan mengenai kerawanan pangan di NTT, Presiden juga menyinggung kondisi pengungsi erupsi Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Jokowi meminta menteri-menteri terkait untuk menjamin kelangsungan hidup para pengungsi seperti membangun rumah untuk relokasi dan penyediaan lahan pertanian.
Teten menegaskan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diminta untuk ikut membantu membangun rumah-rumah bagi pengungsi letusan Gunung Sinabung. Selama ini, pembangunan rumah untuk pengungsi Sinabung dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Presiden juga menginstruksikan agar Kartu Indonesia Pintar segera dibagikan di lokasi bencana Sinabung agar anak-anak korban bencana di Sinabung tidak mengalami kesulitan untuk sekolah di tempat relokasi," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.