Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Dilantik Jadi Kepala BIN, Sutiyoso Bakal Lepas Jabatan Ketum PKPI

Kompas.com - 10/06/2015, 11:25 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menyatakan akan mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) jika dirinya dilantik sebagai kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Presiden Joko Widodo menunjuk Sutiyoso sebagai calon kepala BIN yang akan menggantikan Marciano Norman.

"Jadi, otomatis, begitu dilantik, kalau disetujui DPR, saya siap mengundurkan diri dari posisi ketua umum," kata Sutiyoso kepada Kompas.com, Rabu (10/6/2015).

Setelah Sutiyoso mundur sebagai Ketua Umum PKPI, jabatan tersebut akan diambil alih oleh salah satu Wakil Ketua Umum PKPI sebagai pelaksana tugas ketua umum. Saat ini, PKPI memiliki dua wakil ketua umum.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, proses pemilihan ketua umum definitif akan dilakukan dalam kongres luar biasa PKPI. Ia memprediksi kongres tersebut akan digelar sekitar bulan Agustus.

"Saya siap mengundurkan diri. Nanti ketua umum definitif dipilih dalam kongres setelah Lebaran," ucap pria yang kerap disapa "Bang Yos" tersebut.

Presiden Jokowi menunjuk Sutiyoso sebagai calon kepala BIN untuk menggantikan Marciano Norman. Surat pengajuan nama tersebut telah diterima oleh DPR. (Baca Jokowi Ajukan Sutiyoso Jadi Calon Kepala BIN)

"Sudah terima surat, termasuk masalah kepala BIN. Yang beliau tunjuk adalah Pak Sutiyoso, menggantikan Pak Marciano," kata Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu.

Novanto mengatakan, surat itu diterima oleh DPR pada Selasa (9/6/2015) malam. Selanjutnya, kata dia, surat itu akan dibacakan di rapat paripurna, dibawa ke rapat badan musyawarah, kemudian diadakan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Sutiyoso oleh Komisi I DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com