Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Yakin Proses Penjaringan Calon Kepala Daerah dari Golkar Terus Berjalan

Kompas.com - 09/06/2015, 18:10 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan ketua umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla meyakini proses penjaringan untuk calon kepala daerah dari Partai Golkar terus berlangsung dan dijalankan oleh kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono.

"Tim 10 (kelompok yang akan menjaring calon kepala daerah dari Golkar) mudah-mudahan segera (dapat terbentuk)," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (9/6/2015), seperti dikutip Antara.

Kalla memaparkan bahwa jumlah tim tersebut akan dipilih masing-masing dari kedua kubu. Ketika ditanya mengenai mekanismenya, JK enggan menguraikannya. (Baca: Datangi Ketua Umum Agung Laksono, Wasekjen DPP Golkar Usul Batalkan Islah)

"Nanti diatur, masak disampaikan kepada kau (wartawan) semua caranya," seloroh JK.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Munas Bali Idrus Marham mengatakan, tim penjaringan calon kandidat kepala daerah dari pihaknya yang dipimpin oleh MS Hidayat akan mengadakan pertemuan pada 12 Juni 2015.

"Tim baru akan bertemu tanggal 12 nanti untuk membicarakan langkah strategis dalam menjaring calon kandidat dan kemungkinan membahas pertemuan tim dari dua belah pihak juga," kata Idrus.

Calon kandidat yang akan diusung, lanjut Idrus, adalah hasil dari survei yang dilakukan oleh kader di daerah dan diusulkan kepada DPP untuk dilakukan uji lanjutan.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono menetapkan tim penjaringan pilkada pada rapat pengurus harian pusat di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, Jumat (5/6).

Tim Penjaringan Pilkada tersebut, terdiri atas Yorrys Raweyai, Ibnu Munzir, Lawrence Siburian, Gusti Iskandar, dan Lamhot Sinaga.

Pada rapat pengurus harian pusat DPP Partai Golkar tersebut, Agung Laksono juga menegaskan agar dalam proses penjaringan tidak boleh ada uang mahar yang dibebankan kepada bakal calon kepala daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com