Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melampaui Kutub Arab dan Iran

Kompas.com - 06/06/2015, 15:13 WIB

Survei Pew Research Project memprediksi, pertambahan populasi Muslim akan lebih cepat dibandingkan dengan pemeluk agama lain hingga tahun 2050. Populasi Muslim di India diperkirakan akan menjadi terbesar dunia menyalip Indonesia.

Menjadi masalah serius ketika berlarutnya konflik politik di kawasan Timur Tengah yang di antaranya dipicu persaingan kutub Arab Saudi dan Iran memengaruhi hubungan antarkelompok sosial-keagamaan di Indonesia. Di satu sisi, hubungan kesejarahan dan arus transmisi intelektualisme Islam dari Jazirah Arab ke Nusantara telah berjasa besar dalam penyebaran dan pertumbuhan tradisi Islam di Indonesia hingga hari ini.

Islam Indonesia

Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy'ari, dua tokoh kunci yang melahirkan dua garda organisasi moderat Muhammadiyah dan NU, menimba ilmu di Tanah Suci Mekkah pada awal abad ke-20. Di sisi lain, proyek penyebarluasan Madhab Islam-Sunni Arab Saudi dan Madhab Islam-Syiah Iran beberapa dekade belakangan berimplikasi terhadap dinamika hubungan kelompok keagamaan di Indonesia.

Ada kekhawatiran masyarakat Muslim Indonesia akan terdeterminasi oleh konflik politik kutub Arab dan Iran dengan indikasi peningkatan sektarianisme dan syiar kebencian.

Pilihan bijaknya jelas. Bangsa ini harus punya kesadaran kolektif untuk keluar dari jebakan pengerasan poros Saudi dan Teheran. Asas politik luar negeri "bebas aktif" penting diterjemahkan dalam konteks ini demi kepentingan nasional, tidak terjebak pada ekstremisme ideologi politik sektarian. Indonesia berkesempatan besar bukan sebatas mendapat pengakuan dari negara-negara berpenduduk Muslim, seperti diutarakan pegiat demokrasi Afganistan, melainkan juga menulis "buku baru" dan menjadi bacaan utama dalam konstelasi dunia yang multipolar.

Perlu kerja keras diplomasi pemerintah untuk bersinergi dengan kelompok sipil dalam menyuarakan pengalaman Indonesia melembagakan nilai dan perangkat demokrasi yang selaras dengan prinsip syariah Islam, yaitu kesetaraan, keadilan, dan bebas dari diskriminasi.

Indonesia bukan lagi halaman belakang di tengah perubahan geopolitik global, melainkan poros alternatif yang mewakili kekuatan baru negara berpenduduk Muslim di Asia. Ini menuntut keseriusan pemerintah dengan visi jauh ke depan.

Fajar Riza Ul Haq
Direktur Eksekutif Maarif Institute

* Artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Juni 2015 dengan judul "Melampaui Kutub Arab dan Iran".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com