Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pulang ke Solo Jelang Pernikahan Gibran

Kompas.com - 06/06/2015, 13:52 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Sabtu siang (6/6/2015), pulang ke Solo, Jawa Tengah, menjelang pernikahan putra sulungnya pada Kamis (11/6). Jokowi tiba dengan menggunakan pesawat komersial Garuda GA-222.

Menjelang kedatangan RI-1, pengamanan di Bandara Internasional Adisumarmo diperketat sejak pagi hari. Pesawat dengan rute Jakarta-Solo yang membawa Jokowi tiba di bandara pukul 10.45 WIB. Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan pengusaha nasional Mooryati Soedibyo tampak dalam rombongan di bandara tersebut.

Jokowi yang dikawal Pasukan Pengamanan Presiden tak menjawab pertanyaan wartawan dan tersenyum sebelum masuk ke dalam mobil dan meninggalkan bandara.

Hingga masa pernikahan Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda, Jokowi akan berkantor kota kelahirannya tersebut. Jokowi akan berkantor di kediamannya, Jalan Kutai Utara, Sumber, Solo.

Juru bicara keluarga Jokowi, Anggita Noegroho, mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus terkait selama Jokowi berkantor di sana. Tidak ada staf khusus ataupun menteri yang diajak berkantor di sana. Salah satu ruangan di kediaman Jokowi akan menjadi kantor kepresidenan selama Jokowi di Solo. (Baca Tak Ambil Cuti Jelang Pernikahan Putranya, Jokowi Akan Berkantor di Solo)

"Presiden hanya akan melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan penandatanganan surat-surat penting. Semuanya ditandatangani di Solo," kata Anggita di Media Center Pernikahan Gibran dan Selvi, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com