Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pertimbangkan Penetapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Besar Nasional

Kompas.com - 01/06/2015, 23:52 WIB
BLITAR, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo mengaku masih mempertimbangkan permintaan resmi dari Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur, serta keluarga almarhum Presiden Soekarno yang meminta kebijakan penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.

"Perlu tahapan perlu proses dan nanti akan diproses," kata Presiden Jokowi ketika dikonfirmasi terkait dengan permintaan itu, setelah mengikuti acara pemberian kartu di Lapangan Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (1/6/2015).

Jokowi enggan mengatakan lebih jauh ketika didesak kapan pastinya kebijakan itu selesai dibahas. Menurut dia, kebijakan itu memerlukan pembicaraan dan proses lebih lanjut.

Keluarga almarhum Bung Karno (sebutan akrab Presiden Soekarno) berharap pemerintah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Hal itu dikemukakan oleh Puan Maharani, anak Megawati Soekarnoputri. (Baca: Keluarga Soekarno Ingin 1 Juni Jadi Hari Besar Nasional)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, yang juga meminta dengan tegas agar pemerintah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Pada hari itu, menurut Samanhudi, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Samanhudi mengatakan, Pemkot Blitar setiap tahun selalu mengadakan kegiatan peringatan Hari Lahir Pancasila, yang puncaknya diselenggarakan pada 1 Juni. Berbagai macam acara digelar, seperti kirab pusaka, seminar kebangsaan, sampai gerebek Pancasila yang dilakukan di alun-alun Kota Blitar.

"1 Juni adalah momentum bersejarah bagi Indonesia. Untuk menghargai jasa besar pahlawan, kami mengajukan aspirasi, 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila," kata dia.

Samanhudi juga mengatakan, Juni identik dengan bulan Bung Karno. Di Blitar, adalah daerah tempat Bung Karno pernah tinggal, bahkan dimakamkan, tepatnya di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar. Namun, ia tidak ingin jika hal itu dinilai, Pancasila dan Bung Karno hanya milik Blitar.

"Pancasila dan Bung Karno bukan hanya milik Kota Blitar, tapi seluruh bangsa Indonesia," ucapnya.

Kota Blitar ditunjuk sebagai tempat peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni secara nasional. Puncak kegiatan itu adalah upacara yang dihadiri langsung Presiden Joko Widodo. Selain itu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri juga hadir.

Terdapat juga sejumlah pejabat penting dari MPR serta DPD. Ada juga sejumlah menteri yang hadir seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, serta sejumlah menteri lainnya. Mereka mengikuti kegiatan peringatan hari lahir Pancasila tersebut.

Sementara itu, dalam acara tersebut MPR juga berkesempatan mengadakan meluncurkan gerakan "Ini Baru Indonesia" yang ditandai dengan pembacaan manifesto gerakan, penulisan pesan juga harapan Presiden dan Ketua MPR dan seluruh pejabat yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com