"Kita minta ke semua kelompok elite politik di negeri ini jangan ganggu agenda presiden kita dengan mengintervensi soal reshuffle," ujar Budi di acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (17/5/2015).
Budi menegaskan bahwa Jokowi membawa agenda perubahan. Pembentukan sekaligus bongkar pasang kabinet di perjalanan pemerintahan, sebut Budi, merupakan aksi untuk mempercepat terwujudnya agenda perubahan itu.
Budi juga mewanti-wanti bahwa reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Jika memang ada suara lain soal reshuffle, apalagi dari kelompok politik tertentu, sebaiknya hal itu hanya dianggap sebagai saran dan pertimbangan saja.
"Jika ada kelompok politik yang mengganggu agenda presiden, saya yakin dia akan dihakimi oleh masyarakat sendiri. Jadi mendingan ikuti saja hak presiden," ujar Budi.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan akan adanya perombakan kabinet. Namun, Presiden Jokowi sendiri belum mau berkomentar banyak soal isu ini. Jokowi hanya meminta publik menunggu saja apa yang akan terjadi ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.