Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amir Syamsuddin: Tak Perlu Ada Strategi Menangkan SBY

Kompas.com - 07/05/2015, 05:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat, Amir Syamsuddin membantah bahwa Marzuki Ali dan Gde Pasek Suardikan tidak diundang ke Kongres Partai Demokrat di Surabaya, Jawa Timur.

Hal ini, lanjutnya, bukan strategi untuk memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum. Menurut dia, kader Demokrat sudah tahu siapa yang layak untuk menduduki jabatan itu.

"Tidak usah berstrategi. Kita ikuti saja tahapan-tahapannya. Tidak perlu ada permainan atau apa," ucap Amir saat dijumpai di Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Amir menilai, adanya isu tentang upaya memenangkan SBY pada kongres yang akan digelar pada 11-13 Mei 2015 mendatang dibuat oleh orang luar di luar Partai Demokrat.

"Yang penting, Demokrat paling tahu apa yang diperlukan dan dibutuhkan dan langkah apa yang harus dilakukan, bukan pihak lain," ujarnya.

Marzuki Alie dan Gede Pasek Suardika mengaku belum mendapatkan undangan untuk menghadiri kongres Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Dua kader Partai Demokrat tersebut belakangan ini menentang langkah Susilo Bambang Yudhoyono maju kembali sebagai ketua umum.

Marzuki Alie mengaku tidak mengetahui alasan panitia yang sampai saat ini belum memberikan undangan. “Sampai saat ini belum ada undangan ke saya untuk hadir dalam kongres di Surabaya nanti. Saya tidak tahu apakah memang belum dikirim atau ada alasan lain kenapa saya belum mendapatkan undangannya sampai sekarang,” kata Marzuki saat dihubungi, Selasa (5/5/2015).

Pasek juga sampai saat ini mengaku belum mendapatkan undangan dari panitia kongres. Namun dia mengaku akan tetap datang. (Baca: Marzuki Tagih Janji SBY)

”Saya belum tahu apakah saya diundang atau tidak karena undanganya belum saya terima. Tapi saya tetap akan ke Surabaya untuk hadir dalam kongres,” ujar Pasek yang juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini. (Baca: Soekarwo: Masih Anggota DPD, Pasek Tak Boleh Jadi Calon Ketum Demokrat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com