Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie: Saya Belum Dapat Undangan Kongres Demokrat

Kompas.com - 05/05/2015, 21:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, hingga hari ini, Selasa (5/5/2015), dia belum mendapatkan undangan untuk mengikuti Kongres Partai Demokrat di Surabaya, Jawa Timur. Kongres Demokrat akan dimulai pada 11 Mei-13 Mei 2015.

Marzuki mengaku tidak mengetahui alasan panitia belum memberikan undangan kepadanya.

"Sampai saat ini, saya belum menerima undangan untuk hadir dalam kongres di Surabaya nanti. Saya tidak tahu apakah memang belum dikirim atau ada alasan lain kenapa saya belum mendapatkan undangan sampai sekarang," kata Marzuki dalam keterangan persnya, di Jakarta, Selasa.

Marzuki, yang berencana maju sebagai ketua umum dalam Kongres PD ini, mengatakan tidak pernah dilibatkan sama sekali mengenai kongres ini.

"Saya sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi sama sekali tidak dilibatkan. Dihubungi saja tidak berkaitan dengan kongres ini," katanya.

Ketika ditanya apakah ia akan hadir meski tak mendapatkan undangan, Marzuki masih menunggu perkembangan berikutnya. 

"Kalau tidak diundang oleh panitia apakah pantas saya hadir? Kita lihat saja nanti perkembangannya," katanya.

Hal senada juga dilontarkan oleh kader Partai Demokrat yang juga akan maju sebagai calon ketua umum, Gede Pasek Suardika. Hingga saat ini, ia belum mendapatkan undangan dari panitia kongres untuk menghadiri acara tersebut.

Namun, hal itu tidak akan menghambatnya untuk datang ke acara kongres. "Saya belum tahu apakah saya diundang atau tidak karena undangannya belum saya terima. Akan tetapi, saya tetap akan ke Surabaya untuk hadir dalam kongres," ujar Pasek, yang sekarang menjadi anggota DPD RI.

Menurut Panitia Penyelenggara Kongres Partai Demokrat Syarief Hasan, sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki pasti diundang.

"Pak Marzuki kan orang dalam (partai). Anggota Dewan Pembina pasti dapat (undangan)," kata Syarief.

Terkait dengan Gede Pasek, Syarief menuturkan bahwa senator tersebut memiliki kartu anggota partai. Artinya, Pasek diperbolehkan datang ke kongres tanpa undangan resmi.

"Pasek hanya punya anggota partai. Anggota itu penggembira. Tidak perlu undangan resmi. Akan tetapi, dia tidak punya hak suara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com