JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan Indonesia dengan Australia sedikit memanas pascaeksekusi mati terpidana narkoba asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Duo Bali Nine itu telah dieksekusi di Nusakambangan. Rabu (29/4/2015) dini hari.
Meski begitu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia, Arrmanatha Nasir, menganalogikan kemitraan kedua negara bak pasangan suami-istri. Ada kalanya bertengkar, ada saatnya bermesraan.
"Masa-masa sulit selalu datang dan pergi seperti pernikahan. Bertengkar di pagi hari dan kemudian baikan di malam hari," ujar Arrmanatha saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2015).
Karena itu, Arrmanatha pun memahami situasi yang ada saat ini. Meski begitu ia berharap penegakkan hukum di Indonesia tidak lantas memutuskan hubungan kedua negara. Apalagi Australia tahu persis mengenai kedaulatan hukum negara merdeka.
Arrmanatha pun mengimbau agar semua pihak tak melihat persoalan eksekusi mati ini dengan sebelah mata. Eksekusi dimintanya untuk ditanggapi secara berimbang, tak berlebihan. Begitu juga dengan isu pemanggilan Duta besar Australia untuk Indonesia pulang ke negaranya.
"Kami menghargai apa yang disampaikan Australia. Dan langkah selanjutnya dalam hubungan bilateral ditentukan apa yang nantinya berkembang," kata Arrmanatha. (Edwin Firdaus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.