Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Polisi Amerika Lebih Khawatir Kemacetan di Jakarta ketimbang Kriminalitas

Kompas.com - 30/04/2015, 15:43 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Persepsi tentang DKI Jakarta sebagai kota paling tidak aman di dunia dibantah oleh Gerald H Heuett. Gerald mengungkapkan itu dalam sebuah seminar di Crowne Plaza, Jakarta, karena kapasitasnya yang pernah menjadi anggota polisi selama 35 tahun di Amerika Serikat.

"Kejahatan di Jakarta biasa saja dibanding kota-kota besar lainnya di dunia," kata Gerald, Kamis (30/4/2015).

Gerald saat ini menjadi Direktur Department of Justice (ICITAP) Kedutaan Besar Amerika Serikat. Ia telah 10 tahun menetap di Indonesia dan kesehariannya banyak dihabiskan di Jakarta.

Selama di Jakarta, Gerald mengaku tidak pernah khawatir saat harus berkegiatan di malam hari. Ia merasa belum pernah merasakan khawatir menjadi korban kejahatan di Jakarta karena situasinya ia anggap sangat aman.

"Tidak perlu harus takut, di Jakarta yang lebih mencemaskan adalah macet," ujarnya.

Sementara itu, pembicara lain dalam seminar yang sama, Harkristuti Harkrisnowo juga tidak sepakat jika Jakarta dinilai sebagai kota paling tidak aman di dunia. Ia mengungkap data kejahatan harta benda dan kekerasan yang terjadi di New York, sepanjang tahun 2014 mencapai lebih dari 370 ribu kasus. Sementara kejahatan kekerasan di Jakarta dalam tahun yang sama hanya 45.503 kasus.

"Itu catatan kejahatan di New York yang penduduknya hampir 20 juta," ungkap Harkristuti.

Ibukota Jakarta menempati rangking terakhir di antara 50 kota besar di dunia dalam hal keamanan. Itu merupakan hasil riset dari The Economist Intelligence Unit dalam riset yang bertajuk "EIU Safe Cities Index 2015".

Sebagaimana dikutip dari safecities.economist.com, disebutkan bahwa laporan tersebut didasarkan pada 40 indikator kualitatif dan kuantitatif. Secara tematik, indikator tersebut adalah keamanan digital, kesehatan, keamanan infrastruktur, dan keamanan personal.

Sementara itu, pemilihan kota-kota besar yang masuk dalam daftar tersebut didasarkan pada tingkat pengaruh di level regional, serta ketersediaan data. Adapun 10 kota besar dengan peringkat keamanan terendah itu adalah, Istanbul, Delhi, Moscow, Mumbai, Mexico City, Riyadh, Johannesburg, Ho Chi Minh City, Tehran, dan Jakarta.

Baca juga: Jakarta Paling Tidak Aman di Antara 50 Kota Besar Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com