Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Pengawas dan Pemandu, Museum DPR Hanya Dijaga Petugas Kebersihan

Kompas.com - 30/04/2015, 13:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tanpa petugas pengawas dan pemandu. Begitulah jika berkunjung ke museum DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Museum yang akan segera dibangun ulang ini hanya dijaga oleh tiga orang petugas kebersihan.

Meski tak ada pengawas, tidak mudah untuk masuk ke museum DPR. Jika tak punya izin dari Sekretariat Jenderal DPR, petugas kebersihan akan melarang masuk.

Setelah mendapatkan izin, Kompas.com baru diperbolehkan melihat-lihat isi museum, Kamis (30/4/2015). (Baca: Fitra: Pembangunan Gedung Baru DPR Anggaran Siluman)

Karena tak ada pemandu seperti di museum pada umumnya, pengunjung tidak mendapat penjelasan soal apa saja yang dipamerkan di dalam museum. Museum itu banyak menampilkan foto-foto perjuangan sejak zaman pra dan pasca-kemerdekaan tahun 1945.

Saat itu, tak ada pengunjung lain yang hadir. Salah satu petugas kebersihan mengatakan, biasanya pengunjung museum datang secara rombongan. (Baca: Fahri Usul DPR Bubar Saja jika Tak Boleh Bikin Gedung Baru)

"Biasanya anak sekolah atau ibu-ibu pengajian," ujarnya.

Anggota DPR RI, kata dia, banyak juga yang berkunjung ke museum ini. Biasanya, mereka mengajak tamu dari berbagai negara untuk menunjukkan sejarah Indonesia.

Namun, sayangnya isi museum tidak diperbarui. Misalnya, tidak ada foto Presiden dan Wakil Presiden saat ini, Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Baca: Di Museum DPR Tak Ada Foto Jokowi-JK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com