Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi 2 WNI di Arab Tidak Pengaruhi Pelaksanaan Hukuman Mati di Indonesia

Kompas.com - 17/04/2015, 12:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan bahwa eksekusi mati dua warga negara Indonesia di Arab Saudi tidak memengaruhi rencana kejaksaan mengeksekusi mati gembong narkoba di Indonesia. Saat proses hukum selesai, Prasetyo memastikan eksekusi tersebut dapat segera dilakukan.

"Kita menghargai kedaulatan hukum (Arab Saudi). Cuma bedanya, mereka tidak memberikan notifikasi sebelum dilakukan eksekusi mati," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Prasetyo menjelaskan, rencana eksekusi mati tahap kedua terhadap terpidana kasus narkoba akan dilakukan dengan sangat hati-hati. Eksekusi akan dilakukan setelah seluruh tahapan hukum selesai dan dengan persiapan teknis matang.

Selain aspek yuridis dan teknis, kata Prasetyo, penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan waktu mengeksekusi. Setelah waktunya ditetapkan, notifikasi akan diberikan tiga hari sebelum eksekusi dilakukan. Untuk narapidana warga negara asing, notifikasi juga akan disampaikan kepada duta besar negara yang bersangkutan.

"Kita harus penuh kehati-hatian. Ada prosesnya, sebelum dieksekusi sudah diberitahu," ujarnya.

Pekan ini, dua WNI bernama Siti Zaenab dan Karni binti Medi Tasim menjalani hukuman mati di Arab Saudi. Keduanya merupakan terpidana kasus pembunuhan berbeda. (Baca 16 Tahun Memohon Ampun, TKI Siti Zaenab Dieksekusi Mati di Arab Saudi dan Setelah Zaenab, TKI Asal Brebes Dieksekusi Mati di Arab Saudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com