Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Pemerintah Perkuat Kemandirian Masyarakat dengan KUBE

Kompas.com - 15/04/2015, 07:00 WIB
BALI, KOMPAS.com - Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang sudah ada sejak 1985 merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk mencapai percepatan pembangunan kemandirian masyarakat setempat. Saat ini salah satu kelompok usaha penerima program KUBE tersebut ada di Kelurahan Penatih, Denpasar Timur.

Kelompok usaha itu melakukan jenis kegiatan usaha peralatan dan jajanan upacara adat. Ketut Warti, anggota kelompok usaha di Kelurahan Penatih mengungkapkan, bahwa dana bantuan KUBE sangat membantu usaha kelompoknya.

"Sangat membantu kami dalam melakukan kegiatan usaha membuat peralatan dan jajanan untuk keperluan upacara adat. Uang hasil penjualan yang didapatkan kemudian akan diputar lagi menjadi modal untuk kegiatan usaha berikutnya," ujar Warti kepada KOMPAS.com di Bali, Jumat (10/4/2015) lalu.

Setiap satu kelompok usaha yang terdiri dari 10 orang mendapat dana KUBE sebesar Rp 20 juta. Tahun ini pemerintah menargetkan sebanyak 29.000 kelompok usaha akan mendapat bantuan dana program tersebut.

"Smuanya disalurkan melalui rekening kelompok, bukan berupa uang tunai," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah mengatakan, pengelompokan tersebut diharapkan akan membangun rasa kebersamaan dan komunikasi dalam lingkup sosial kecil antar-anggota kelompok. Merekajuga bersinergi untuk memadukan keterampilan mereka masing-masing sehingga bisa menghasilkan karya-karya dengan nilai produktifitas yang juga semakin kuat.

"Produk-produk yang dihasilkan oleh para kelompok penerima KUBE memang mayoritas berupa produk ekonomi kreatif. Karya-karyanya punya keindahan nilai-nilai budaya yang menjadi keunggulan kompetitif dan komparatif dari budaya yang hidup di masyarakat setempat. Inilah sesungguhnya bentuk kebhinekaan yang harus dijadikan nilai tambah," ujar Khofifah.

(ANNISA GILANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com