Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Baleg: Kompleks DPR Butuh Polisi Parlemen karena Rentan Huru-hara

Kompas.com - 13/04/2015, 20:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Legislasi DPR Martin Hutabarat menilai, polisi parlemen diperlukan dalam menjaga Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Oleh karena itu, Badan Legislasi mulai mendiskusikan pentingnya keberadaan polisi parlemen ini.

"Baru pemikiran untuk didiskusikan. Belum diputuskan. Intinya adalah kompleks DPR rentan dari kemungkinan huru-hara, penyusupan. Kita mau polisi terlibat, polisi aktif mengawasi," kata Martin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/4/2015).

Menurut Martin, tanda-tanda terorisme sudah terlihat dari adanya ledakan di Tanah Abang beberapa waktu lalu. Pengamanan selama ini dengan Polisi Pam Obvit (Pasukan Pengamanan Objek Vital) dinilai tak lagi cukup. (Baca: Perketat Pengamanan, DPR Ingin Bentuk Polisi Parlemen)

"Peristiwa tanah abang kita mulai sadari. Jangan sampai ada teroris. DPR sebagai lembaga tempat menyalurkan rakyat menyalurkan harus steril dari aksi tersebut," ucapnya. 

Belum lagi, ratusan petugas pengamanan dalam atau pamdal yang selama ini menjaga kompleks parlemen, kata dia, tidak terlatih secara profesional untuk menghadapi bahaya-bahaya terorisme.

"Pamdal disini, lebih profesional yang dihotel. Padahal DPR ini 100 kali lebih penting dari hotel," ucapnya. (Baca: Polisi Pertimbangkan Untung Ruginya Bentuk Polisi Parlemen)

Martin mengungkapkan, Baleg sejauh ini sudah melakukan konsultasi dengan Mabes Polri terkait wacana polisi parlemen ini. Dia berharap kerjasama dapat berlangsung baik dan penerapan polisi parlemen ini bisa segera dilakukan.

"Ada dua brigjen, tiga kolonel yang datang mewakili mabes polri," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com