Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KMP Sepakat Gunakan Hak Angket, PAN Masih Belum Bersikap

Kompas.com - 24/03/2015, 16:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Dalam jumpa pers yang digelar Selasa (24/3/2015) siang tadi, Koalisi Merah Putih sudah menyatakan kompak mengajukan hak angket terhadap Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Semua partai KMP pun berbicara, hanya Fraksi Partai Amanat Nasional yang tidak menyatakan sikapnya.

Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno yang turut hadir dalam konferensi pers KMP itu mengakui PAN sebenarnya belum menyatakan sikap apa pun terkait pengajuan hak angket itu.

"Kami belum ada sikap. Kami di fraksi masih mengkaji, apakah mendukung atau tidak. Kami di fraksi masih mengkaji, apakah dukung angket atau cukup hak bertanya," ujar Teguh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Meski belum menyatakan sikap, Teguh menyatakan PAN tetap menghormati sikap KMP yang akan mengajukan hak angket besok, Rabu (25/3/2015). (Baca: Kubu Agung Disahkan, Fraksi Parpol di KMP Pastikan Gunakan Hak Angket)

"Kami positioning-nya tetap menghormati perjuangan teman-teman," imbuh dia. 

Menurut Teguh, alasan KMP untuk mengajukan hak angket sebenarnya cukup logis. Pasalnya, ada dugaan pelanggaran undang-undang yang serius lantaran ada upaya intervensi ke dalam partai politik. (Baca: Tak Ingin Gaduh, Zulkifli Instruksikan Fraksi PAN di DPR Tak Gunakan Hak Angket)

Akan tetapi, Teguh mengungkapkan Fraksi PAN akan lebih dulu mengkaji usulan ini. Sementara itu, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan bahwa pihaknya masih belum melihat urgensi diajukannya hak angket. Apabila hak angket itu justru menimbulkan kegaduhan, Yandri berpendapat belum perlu untuk didukung.

"Kami dalami dulu, apakah ini untuk menyelamatkan kepentingan satu partai atau ada hal-hal lainnya," ucap dia. (Baca: Baru Wacana, KMP Belum Bahas Rencana Ajukan Hak Angket untuk Menteri Yasonna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com