Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tidak Tahu Jumlah WNI yang Gabung dengan ISIS

Kompas.com - 19/03/2015, 16:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian RI mengaku belum memiliki data jumlah WNI yang bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Anton Charliyan mengungkapkan bahwa kepolisian hanya memiliki data, yakni ada sebanyak 514 WNI berada di Suriah.

Meski begitu, ternyata data tersebut bukan data Polri sendiri, melainkan data gabungan dari Kementerian Luar Negeri.

"Itu pun, mereka belum tentu gabung ke ISIS semuanya. Ada yang di sana itu bekerja dan sebagainya," ujar Anton di kantornya, Kamis (19/3/2015).

Menurut Anton, pihaknya kesulitan dalam melakukan pemetaan jumlah WNI yang telah bergabung ke ISIS, terutama mereka yang telah berangkat ke Suriah untuk berperang. Pasalnya, banyak keberangkatan WNI yang tak sesuai dengan prosedur keimigrasian alias ilegal.

"Selain itu, yang memberangkatkan tidak cuma satu orang. Ada yang perorangan, ada juga yang koordinasi. Kita jadi sulit," lanjut dia.

Sejauh ini, lanjut Anton, kepolisian hanya mengetahui penyebaran kelompok ISIS di Indonesia, antara lain di Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Polisi juga mengetahui motif mereka turut berperang di Suriah, yakni akidah dan ekonomi.

Lebih jauh, Anton mengakui bahwa pihaknya memerlukan jumlah pasti WNI yang telah bergabung ke ISIS agar dapat melakukan suatu tindakan pencegahan. Anton berharap seiring dengan ramainya atensi pemerintah terhadap ISIS, pendataan jumlah WNI yang secara resmi bergabung ke organisasi itu juga mulai dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Nasional
Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Nasional
Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Nasional
Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Nasional
Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Nasional
Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Nasional
Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Nasional
Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Nasional
Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Nasional
Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Nasional
Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Nasional
Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Nasional
Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Nasional
Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Nasional
SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com