Menurut Bambang, dua keputusan Menkumham itu sengaja dilakukan untuk menyerang KMP.
"Padahal, KMP sebagai penyeimbang banyak mendukung kebijakan politik pemerintah, di antaranya soal RAPBN Perubahan dan dukungan terhadap calon Kapolri Budi Gunawan," kata Bambang, dalam pernyataan sikap bersama Koalisi Merah Putih, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Turut hadir dalam acara ini di antaranya Ketua Fraksi Golkar Ade Komaruddin, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, Sekretaris Fraksi Gerindra Fary Djemi Francis, dan Sekjen PPP Dimyati Natakusumah. Perwakilan Fraksi PAN tak hadir karena alasan teknis.
KMP, lanjut Bambang, sebelumnya juga mendukung rekonsiliasi dengan Koalisi Indonesia Hebat melalui revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD serta pengesahan perppu tentang Undang-Undang Pilkada. Namun, Bambang enggan menyalahkan Jokowi atas ketidakberpihakan terhadap KMP itu.
Dia meyakini keputusan Menteri Yasonna tersebut diambil tanpa berkonsultasi dengan Presiden Jokowi. Bambang menuding ada kelompok tertentu yang ingin menghancurkan KMP dan sekaligus menjauhkan KMP dari Jokowi. Akan tetapi, dia enggan menyebutkan siapa kelompok yang dimaksud.
"Adanya kelompok ini jelas merupakan ancaman," kata Bendahara Umum Partai Golkar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.