Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drajat Yakin Hatta Menang Telak di Kongres PAN

Kompas.com - 26/02/2015, 16:21 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Umum PAN Dradjat Wibowo meyakini Hatta Rajasa akan menang telak saat pemilihan Ketua Umum PAN periode 2015-2020 pada Kongres di Bali, 28 Februari hingga 3 Maret 2015.

"Hasil 'headcount' yang kami lakukan lebih tinggi dibandingkan survei CSIS. Sehingga insya Allah Bang Hatta terpilih lagi dengan kemenangan telak," kata Dradjat melalui pesan singkat, Kamis (26/2/2015), seperti dikutip Antara.

Sensus CSIS menunjukkan, sebanyak 42,77 persen ketua PAN di tingkat kabupaten/kota mendukung Hatta melanjutkan kepemimpinannya di PAN hingga 2020. Sebanyak 38,64 persen responden memilih Zulkifli Hasan. (baca: Sensus CSIS: Hatta Rajasa Ungguli Zulkifli Hasan)

Drajat mengatakan, hari ini pihaknya telah melakukan 'headcount' terhadap setiap pemegang hak suara pemilih Hatta Rajasa. Menurut dia, masing-masing pemilik hak suara itu sudah diverifikasi statusnya sebagai peserta kongres.

"Jadi bukan hanya laporan saja, tapi secara fisik pemegang hak suara hadir di dalam ruangan. Masing-masing mereka juga sudah diverifikasi statusnya sebagai peserta kongres," ujarnya. (baca: Kubu Zulkifli Yakin Bisa Tandingi Hatta Rajasa di Kongres PAN)

Dia menjelaskan, yang hadir tadi masih akan bertambah karena sebagian masih dalam perjalanan dan belum lagi ditambah dengan pemilih yang hadir di Yogyakarta, tetapi sudah konfirmasi akan bergabung.

Menurut dia, para pemilik suara tersebut telah mendengar hasil "headcount" yang dilakukan di Bali. (baca: Viva Yoga: Ingin Gelar Konvensi, Bukti Zulkifli Ingin Mengabdi ke PAN)

"Jadi suara riil, bukan klaim dari si A atau si B," katanya.

Dia menilai hasil survei CSIS terlalu rendah dibandingkan realitas di lapangan. Menurut dia, para pemilih berterima kasih kepada Hatta karena PAN memperoleh suara tertinggi dalam periode kepemimpinannya.

"Di kepemimpinan Bang Hatta, PAN memperoleh suara tertinggi dalam sejarah partai, yaitu 7,59 persen. Hasil itu bahkan lebih tinggi dari perolehan suara di 1999 ketika PAN menikmati euforia reformasi," ujar Drajat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

Nasional
MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

Nasional
Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Nasional
Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Nasional
PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Nasional
Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

Nasional
Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Nasional
Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Nasional
Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Nasional
Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

Nasional
PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com