Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Sidang Praperadilan, KY Beri Hakim Sarpin Pengamanan Ekstra

Kompas.com - 11/02/2015, 20:14 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Yudisial Imam Anshori Saleh mengatakan, pihaknya akan memberikan pengamanan ekstra untuk hakim tunggal, Sarpin Rizaldi, yang memimpin sidang praperadilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia mengatakan, upaya tersebut untuk mencegah adanya tekanan atau teror kepada Sarpin untuk memengaruhi putusan sidang.

"Nanti kami turun semua untuk memantau dan mengamankan hakim tunggal. Khawatir terornya tidak hanya kepada hakim, tapi keluarganya," ujar Imam di Gedung KY, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Imam mengatakan, sejumlah komisioner KY turut hadir dalam sidang praperadilan untuk memantau jalannya sidang. Untuk keamanan Sarpin dan keluarganya, kata Imam, pihaknya sudah menghubungi sejumlah pihak yang dapat dipercaya untuk mengamankan lingkungan sekitar rumahnya.

"KY akan menghubungi pihak-pihak yang dipandang bisa mengamankan. Kita cukup tahu, siapa yang paling bisa mengamankan rumah dan keluarganya," kata Imam.

Meskipun meyakini integritas hakim Sarpin, Imam mengaku ada kekhawatiran bahwa hakimnya akan diintervensi oleh pihak tertentu. Ia tidak ingin teror yang diterima sejumlah pegawai KPK juga diterima oleh Sarpin dan keluarganya.

"Kami khawatir hakim yang sekarang memimpin sidang, apalagi ada isu teror, itu hakim tunggal. Secara psikologis, pasti berat," kata Imam.

Sebelumnya, anggota Tim Sembilan, Jimly Asshiddiqie, berharap hakim Sarpin memutuskan sidang tersebut tanpa intervensi siapa pun. Ia pun meminta KY mampu menjaga kehormatan hakimnya dengan tidak terpengaruh tekanan pihak tertentu dalam memutuskan perkara itu.

"Kita khawatir, meski tadi diyakinkan KY bahwa hakimnya punya track record baik, tapi jaga-jaga saja jangan sampai dapat tekanan dari mana pun," ujar Jimly saat ditemui di Gedung KY.

Sementara itu, anggota Tim Sembilan lainnya, Hikmahanto Juwana, juga ingin KY memastikan bahwa hakimnya dapat merasa nyaman saat memimpin sidang praperadilan Budi. Dengan demikian, hakim Sarpin dapat membuat putusan seadil-adilnya berdasarkan fakta persidangan.

"Kami tidak mau intervensi apa pun putusan hakim, tapi hakim harus mendapatkan kenyamanan dan confident dalam memutus perkara yang mahapenting ini," ujar Hikmahanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com