Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Jimly, Tim dari Komnas HAM Masalah BW Tidak Sederhana

Kompas.com - 28/01/2015, 19:34 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Khusus bentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang bertugas menyelidiki penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto oleh Badan Reserse Kriminal Polri, melakukan pertemuan dengan salah satu anggota tim sembilan, Jimly Asshiddiqie. Pertemuan tersebut membahas tentang penangkapan Bambang yang dianggap melanggar HAM.

"Pada hari ini saya menerima Komnas HAM bertamu, dan Komnas HAM dengan saya dekat karena saya dipercaya juga jadi dewan penasehat Komnas HAM. Jadi pertemuan ini antara penasehat dengan Komnas HAM," ujar Jimly, di Gedung Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Jimly kemudian memberikan kesempatan bicara kepada Ketua tim khusus bentukan Komnas HAM, yakni, Nur Kholis. Nur Kholis menjelaskan, sebelum melakukan pertemuan dengan Jimly, tim yang dia pimpin tersebut telah melakukan pertemuan dengan Pelaksana Tugas Sementara Kepala Polri Komisaris Jendral Badrodin Haiti.

Dalam pertemuan tersebut, kata Nur Kholis, tim bentukan Komnas HAM ini meminta penjelasan Badrodin mengenai proses penangkapan Bambang Widjojanto. Nur Kholis mengatakan, tim ini akan melakukan pertemuan dengan pihak-pihak yang dianggap terkait dengan peristiwa penangkapan Bambang Widjojanto. Namun dia tidak bisa memberitahukan hasil pertemuan dengan pihak-pihak yang dimaksud, termasuk hasil pertemuan dengan Jimly.

"Saya minta maaf tim ini tidak bisa menyampaikan hasil. Bukan tidak mau, tapi setelah dikomunikasikan, masalah ini tidak sederhana. Izinkan kami yang kami sampaikan yang umum-umum saja," ucap Nur Kholis.

Tim ini akan mengumpulkan seluruh keterangan dari saksi, lalu kemudian menyusun rekomendasi yang diharapkan dapat berguna untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kemudian hasil rekomendasi tersebut akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

"Tim akan susun kesimpulan dalam perspektif HAM terkait penangkapan BW. Jadi rekomendasinya akan disusun ke Presiden. Tidak menutup kemungkinan rekomendasi juga akan ke Polri dan KPK. Dan kami sampaikan juga ke Ketua DPR RI sebagai tembusan," kata Nur Kholis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com