"Masyarakat bingung, sesungguhnya kemauan Jokowi ini kemauan sendiri atau kemauan orang lain? Seorang pemimpin harus firm dari diri sendiri," ujar Marsudi.
Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, mengatakan, evaluasi pada Kabinet Kerja merupakan suatu keharusan. Ia mendorong agar Jokowi tidak perlu ragu untuk membuat kebijakan yang pro pada kemauan publik meski harus menghadapi gelombang protes dari partai pendukung dan anggota DPR RI.
"Tidak bisa kita jadi Presiden itu menyenangkan semua orang, itu tidak bisa. Nabi pun tidak bisa menyenangkan semua orang, apalagi Presiden. Jokowi harus mendengarkan kepentingan yang lebih besar, yaitu masyarakat," kata Kristiadi.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menuturkan, sejak awal berjalan, pemerintahan Jokowi tidak memasang target khusus dalam 100 hari kerja. Ia menyebut, evaluasi pada kinerja Kabinet Kerja dilakukan rutin satu kali dalam sebulan. Meski demikian, kata Andi, Presiden Jokowi juga belum menyampaikan tegas mengenai konsekuensi untuk menteri yang memiliki kinerja jeblok.
"Presiden tidak pakai 100 hari sebagai patokan, tapi memberikan patokan ke kementerian-kementerian berdasarkan program jangka pendek dan menengah," ungkap Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.