Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan Janji Tak Jadikan PAN sebagai Kendaraan Menuju RI-1

Kompas.com - 22/01/2015, 22:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan niatnya maju sebagai calon Ketua Umum PAN pada kongres yang akan berlangsung Februari mendatang. Zulkifli memastikan, jika terpilih sebagai Ketua Umum PAN, dia tidak akan menjadikan partainya sebagai kendaraan untuk menjadi calon presiden.

"Tidak ada maksud PAN menjadi kendaraan pribadi saya, misalnya untuk menjadi presiden atau wakil presiden. Tidak ada sama sekali," ujar Zulkifli,yang kini menjabat Ketua MPR, di kediamannya, Jalan Widya Chandra IV, Nomor 19, Jakarta Selatan, Kamis (22/1/2015).

Zulkifli mengatakan, ada dua alasan yang mendasari keinginannya maju sebagai Ketua Umum PAN. Pertama, pengabdian kepada partai dan masyarakat; dan kedua, hasratnya untuk mereformasi PAN.

Meski kemungkinan besar akan berhadapan dengan petahana, Hatta Rajasa, Zulkifli mengaku tak gentar. Keinginannya untuk mereformasi partai, kata Zulkifli, akan meraup 570 suara di tingkatan DPD dan DPW seluruh Indonesia dalam pemilihan mendatang.

"Soal dukungan dari daerah, saya mengalir saja. Saya enggak berani klaim-klaim. Kita serahkan saja ke pemilik suara. DPD dan DPW mengerti kok apa kebutuhan PAN ke depan, yakni reformasi," ujar dia.

Menurut rencana, PAN akan menggelar Kongres di Bali pda 28 Februari 2015. Hingga saat ini, dua nama yang disebut-sebut akan maju dalam pemilihan ketua umum yaitu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com