Sutarman mengatakan, jika korban ditemukan dalam kondisi baik, tim Disaster Victim Identification (DVI) hanya akan mengambil data postmortem berupa sidik jari dan apa yang dikenakan oleh korban saat ditemukan.
"Tapi, kalau semuanya rusak, hancur, sampel DNA yang kita gunakan untuk mencocokkan dengan data antemortem dari keluarga," ujar dia di Mabes Polri, Selasa (30/12/2014).
Saat ini, lanjut Sutarman, DVI telah membuka posko antemortem di RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur. Tim mulai mengambil data antemortem keluarga untuk dicocokkan dengan jasad yang ditemukan.
"Semoga dengan pandangan visual saja tim sudah bisa mengenali korban," ujar Sutarman.
Sementara itu, tiga jasad ditemukan di sekitar puing-puing badan AirAsia di perairan Selat Karimata, Selasa siang. Personel TNI tengah berupaya melakukan evakuasi terhadap jenazah serta sisa-sisa pesawat. Tiga jasad yang ditemukan tersebut diketahui masih utuh, tetapi belum bisa dikenali identitasnya. Rencananya, jasad korban akan dievakuasi ke Pangkalan Bun. (C18-11)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.